Bagi saya jual-beli online dalah sebuah kemudahan yang tentunya masih terdapat beberapa kekurangan dan kendala seperti Lazada.co.id, Blibli.com, Tokopedia, bulalapak, olx dll, hari ini transaksi besuk atau paling tidak 3 hari setelahnya barang sudah datang tanpa harus keluar rumah, memilih barangpun bisa leluasa berdasar jenis dan harga.
Dengan menjamurnya penyedia jasa jual-beli online jenis barang pun semakin variatif dan harganya pun relatif bersaing antara penyedia satu dengan penyedia yang lainnya, tidak jarang ditemukan barang dengan harga yang super promotif dengan discount khusus dan murah. Hal ini mendorong pembaca sekaligus calaon buyer menjadi tergoda untuk sekedar melihat atau bahkan membelinya.Â
Untuk mengantisipasi seller nakal sudah seharusnya pihak penyedia situs menerapkan proteksi sekaligus sekuriti bagi buyer yang melakukan transaksi melalui situsnya agar tida terjadi kendala yang tidak di inginkan, misal : pengiriman terlambat, barang yang dikirim rusak, barang tidak sesuai pesanan atau bahkan sudah dibayar tetapi barang tidak dikirimkan.
Jika kondisi semacam ini terjadi bisakah pihak pembeli atau buyer menuntut penyedia situs online secara hukum dengan mengenakan pasal-pasal yang yang tersaji dalam UU ITE?
karena saya orang awam tentang hukum, silahkan para pakar dibidang hukum memberikan pendapat sekaligus pandangan hukumnya agar agar calon buyer atau calon pembeli merasa aman sekaligus nyaman dalam bertransaksi secara online.
Â
salam dan semangat pagi,
dari semarang.
