Mohon tunggu...
Bambang Tugijono
Bambang Tugijono Mohon Tunggu... -

saya pekerja yang sedang menanti berakhirnya masa bakti selama 36 tahun didunia migas, niatnya ingin mengisi masa purnabakti dengan hal-hal yang bermanfaat, yaitu menambah silaturahim dan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-hati yang Satu Ini...!!!

14 Maret 2010   07:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:26 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita sehabis mengganti minyak pelumas kendaraan,... biasanya petugas bengkel menggantungkan label yang mencantumkan tanggal kapan dan pada kilometer berikutnya harus mengganti minyak pelumas lagi...., pertanyaannya apakah itu akurat ?

Coba cermati..., uraian dibawah ini :

1. Acuan yang digunakan adalah terminasi yang kurang pas menurut saya...karena mesin kendaraan beroperasi tidak berdasarkan kilometer semata, sering kendaraan pada saat berhenti..mesin tetap beroperasi.

1. Setiap hari kita memanaskan mesin kendaraan paling tidak 5 s/d 10 menit, ...berhenti tanpa mematikan mesin diasumsikan rata-rata 20 menit...belum kalo kena macet. Berarti sebulan sebanyak 0,5 jam x 30 hari = 15 jam atau kita coba setarakan dengan kilometer, 30 menit x 1500 rpm (putaran mesin per menit) =45.000 putaran, bila randemen mekanis (rasio putaran mesin terhadap roda mobil) diasumsikan 70% berarti 0,7 x 45.000= 31.500 meter atau 31,5 kilometer.

2. Bila setiap bulan kita kehilangan 31,5 kilometer, maka kilometer yang tercantum pada label dari bengkel pasti meleset jauh...minimal 31,5 kilometer perbulan, akibatnya yang seharusnya sudah ganti minyak pelumas...menjadi berkepanjangan, disamping itu konsistensi terhadap jadual perawatannya menjadi tidak menentu ..dan hal ini menyebabkan usia pakai kendaraan anda menjadi lebih singkat.., hal ini bisa diindikasikan dengan kehandalan (performance) kendaraan anda sudah tidak bisa lari dan langsung..josss...tapi yang ada ....ngemposs..!

3. Pada mesin stationer acuan yang digunakan adalah jam jalan (Running Hour)..., menurut saya ini adalah acuan yang pas.., atau bisa juga dengan hitungan RPM mesin...yang dikonversikan dengan hitungan jam jalan dan atau kilometer.

Memang bagi pengguna kendaraan hal ini dalam jangka waktu pendek tidak merasakan...(istilah gaulnya..ngga ngehh..!!)...sadarnya setelah dua atau tiga tahun,...kok ngga ada tenagalah, ..atau sering ngadatlah.......

Intinya adalah, bagaimana kita tidak menggantungkan pola perawatan kendaraan kita hanya pada sebuah label...yang berupa informasi tidak akurat dan bisa saja hilang....akhirnya bingung kapan seharusnya ganti oli. Salah satu solusinya...adalah melengkapi kendaraan kita dengan alat yang bisa memberikan warning dengan tulisan (bisa digital bisa analog), saat ini saya sudah memiliki rancang bangun cara bekerjanya namun belum memiliki rancang bangun elektroniknya..

Bagi rekan-rekan kompasianer yang memiliki keahlian electronic, ...mari kita tangkap peluang ini bersama agar dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Silahkan kontak kami...setiap saat...

Selamat berkarya...sukses selalu menyertai anda...!!

Salam...

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun