Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Lenyapnya Bahasa Indonesia karena Latah Berbahasa Inggris

19 November 2024   15:20 Diperbarui: 19 November 2024   19:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
duster dress|https://www.walmart.com

Kamus Oxford mendefinisikan duster sebagai berikut: a woman's loose, lightweight full-length coat without buttons, of a style originally worn in the 1920s when traveling in an open car.

Sederhananya kita memahami duster sebagai tipikal pakaian longgar yang ringan tanpa kancing. Merujuk pada KBBI, das*ter adalah kata benda yang bermakna gaun yg sengaja dibuat longgar untuk dipakai di rumah.

Setidaknya kata daster tidak bergeser jauh dari makna yang sebenarnya. Hanya berbeda pada penulisannya saja. Meskipun demikian, banyak kata-kata serapan bahasa Inggris lain dipertontonkan di area publik.

Semoga saja kita lebih berbangga hati memakai bahasa Indonesia ketimbang berlatah ria mempopulerkan kata yang membingungkan. Tidak semua kata dalam bahasa Inggris layak diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Jika memang tidak cocok, kenapa harus dipaksakan. Bukankah lebih baik menulis dengan istilah bahasa Indonesia? alih-alih mempopulerkan bahasa inggris, kenapa tidak menghidupkan peribahasa sendiri yang sudah lenyap ditelan bahasa asing. 

Mulailah membangun kecintaan berbahasa Indonesia di area publik. Daripada menuliskan istilah dalam bahasa Inggris, cukup selipkan bahasa Indonesia agar semua orang mudah memahami. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun