Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Adab yang Hilang dalam Menuntut Ilmu

4 November 2024   21:08 Diperbarui: 4 November 2024   21:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
adab menuntut ilmu | muslim.or.id

Ilmu akan meninggikan derajat seseorang namun tanpa adab manfaat ilmu tidak akan terasa. Otak merupakan bagian paling penting dan terlindungi dengan fungsi unlimited,  namun kemampuan otak menyimpan ilmu sangat ditentukan oleh cara memperolehnya. 

Ilmu ibarat sadaqah, semakin banyak kita membaginya ke orang lain maka semakin lama ia menetap dalam ingatan. Dalam dunia islam tidak ada istilah COPYRIGHT, karena untuk mendapatkan ilmu seseorang perlu BERGURU. 

Disinilah hadirnya ADAB. Majlis ilmu dalam islam selalu FREE OF CHARGE, karena ilmu untuk dibagikan bukan untuk diperdagangkan. Disinilah muncul KEBERKAHAN dan KEIKHLASAN. 

Seiring berjalannya waktu, konsep pengtransferan ilmu sudah tidak pada relnya. Faktor ekonomi memaksa ILMU untuk menjadi komoditas dengan PRICE TAG. Akibatnya muncul istilah EXCELLENT dan RANKING. 

Sistem pendidikan akhirnya harus meminjam kata COMPETENCY untuk membedakan Siswa yg pandai dan tidak. Dinding-dinding kelas menjadi sekat pemisah antara kelas EXCELLENT dan Kelas Biasa. 

Guru-guru pun akhirnya dipaksa untuk menjadi EXCELLENT agar bisa menghasilkan EXCELLENT PRODUCT. 

Hadirnya teknologi lagi-lagi mendorong guru untuk 'sedikit' lebih maju dari murid dalam hal ilmu,  sayangnya teknologi tidak MEMILIKI dinding layaknya kelas.  ILMU akhirnya menjadi lebih berperan daripada ADAB. 

Makanya tidak heran kita melihat jumlah murid berprestasi semakin meningkat dibandingkan jumlah murid beradab.  Salah satu penyebab karena tujuan pendidikan telah berubah arah, dari FREE menjadi FEE. 

Hampir di semua tempat kita menghadapi krisis adab sehingga merambas ke krisis lainnya. Semua memiliki PRICE TAG masing-masing sehingga nilai KEIKHLASAN pun kian punah. 

ILMU tidak lagi menjaga pemiliknya karena untuk mendapatkannya harus dengan MEMBELI, tidak jauh berbeda dengan barang. Padahal hakikat ilmu bukan komoditas dan tanpa PRICE TAG.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun