Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Desa Penakluk Benua Eropa

21 Oktober 2024   15:28 Diperbarui: 21 Oktober 2024   15:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber kota Linkping|https://visitlinkoping.se

Sebulan yang lalu, Riki pernah mengikuti tes secara online dan berhasil masuk ke tahap akhir tes wawancara sebuah kampus bernama Linkping University asal Swedia.

Wajah Riki berubah seketika saat membuka amplop coklat tersebut. Sebuah kalimat pembuka "Congratulations! a final selection for university scholarship has been finalised. We would like to offer you a place for our upcoming semester".

Surat penerimaan dari kampus Linkping membawa angin segar bagi Riki. Linkping adalah salah satu kampus keenam di Swedia. Lebih dari 40 ribu mahasiswa terdaftar disini. Lokasinya terletak di bagian selatan Swedia dengan populasi sekitar 167 ribu jiwa. 

Selama sekolah, Riki fokus belajar bahasa Inggris dan rajin membaca buku tentang negara Eropa. Swedia adalah negara yang paling disukainya. Riki bahkan menghafal nama-nama kampus di Swedia sejak kelas dua SMA.

Tak disangka, sebuah kampus ternama bersedia menerima Riki dan menanggung biaya kuliah sampai selesai. Riki langsung menemui ibunya untuk menyampaikan kabar gembira ini.  

"pergilah gapai mimpimu, nak" ucap sang ibu sambil memeluk Riki. 

Tak kuasa menahan air mata, Riki kehabisan kata-kata dalam pelukan ibu. Batinnya seakan ingin memberontak, tak sanggup jika harus meninggalkan orangtuanya sendiri di kampung halaman.

Namun, mimpi untuk kuliah di Swedia sulit ditepis. Perasaaan haru dan sedih bercampur disaat yang sama. Ia harus memberi jawaban segera. Waktu mengurus Visa hanya satu bulan sebelum perkuliahan dimulai pada musim gugur.

Dengan segala pertimbangan dan dukungan guru-guru di kampung, Riki membalas email kampus dan segera melengkapi berkas untuk pengurusan keberangkatan.

Warga desa pun begitu bahagia mendengar kabar baik itu. Satu-satunya warga desa yang mampu menaklukkan kampus Swedia. Ratusan warga desa berinisitif mengumpulkan uang ala kadarnya. Sebagian menjual padi hasil panen untuk membantu biaya keberangkatan Riki. 

Ibu Riki seakan sulit percaya. Anak semata wayang akan segera terbang ke Swedia untuk merantau. Sepetak sawah digadaikan untuk menutupi biaya tiket pesawat ke Eropa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun