Kagum adalah kata yang ingin saya deskripsikan untuk dua anak asal Palestina ini. Ratusan keluarga mereka sudah terbunuh karena kekejaman dan kebiadaban Israel. Mereka merupakan dua saudara kandung yang memiliki kepintaran di atas rata-rata.
Ramadhan berumur 10 tahun, sementara adiknya berusia 7 tahun. Keduanya dievakuasi ke Qatar karena alasan keamanan. Ramadhan aktif menyuarakan tetang Gaza di sosial media. Walid, sang adik, sudah menghafal empat juz isi Al-quran.Â
Ketika diwawancara pada akun The Sungkars, mereka terlihat sangat lancar mengutarakan isi pikiran. Saya kagum dengan tingkat keimanan mereka yang begitu kuat menghadapi cobaan besar di negeri mereka.Â
Ramadhan dan Walid adalah dua sosok anak dengan mental kuat. Mereka menjadi gambaran betapa orang tua di Palestina berhasil mendidik anak dengan keimanan kuat menancap dalam hati.
Anak-anak di Gaza memberi contoh kepada dunia akan kekuatan tidak terkalahkan. Disaat negara sedang diserang oleh yahudi, mereka masih bertahan dengan segala keterbatasan.Â
Ramadhan sejak kecil sudah memiliki kelebihan. Pada saat umur 2.5 tahun, ia sudah bisa berceramah di depan ribuan orang. Pola komunikasinya sangat bagus, sehingga video yang ia posting kerapkali mengandung motivasi bagi yang menonton.
Tentu saja ini sepenuhnya karena pola didik orang tua yang begitu sabar. Kekuatan penduduk Palestina adalah kokohnya iman yang mereka tanam kepada anak-aak mereka.
Mereka tegar menghadapi cobaan dengan kehilangan nyawa orang-orang terdekat. Tidak perduli apa yang tertinggal, mereka tetap berdiri kokoh di tanah kelahiran mempertahankan apa yang sudah menjadi milik mereka.Â
Tanah Palestina sampai kapanpun tidak pernah bisa dikuasai oleh zionis yahudi. Israel memang memiliki kecanggihan teknologi perperangan, tapi mereka tidak pernah mampu melawan penduduk dengan iman yang tertanam kuat di dalam dada.
Kehancuran yang dialami penduduk Palestina sungguh besar. Namun, dengan iman yang kuat mereka mampu menghadapinya. Mereka tahu jika kemenangan akan datang dalam waktu dekat. Kematian bagi warga Palestina adalah sesuatu yang dicintai, bukan hal yang ditakuti.Â