Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka

28 Agustus 2024   20:32 Diperbarui: 28 Agustus 2024   20:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati yang luka sulit terbuka, seperti bisa menyengat nyawa.

Tubuh yang luka mudah diobati, seperti rumah yang porak-poranda.

Jagalah lisan, karena hati mudah terluka.

Jagalah kata, karena hati terlalu peka. 

Luka, timbul dan pergi seiring waktu.

Luka, kadang meninggalkan bekas dalam relung tak menentu.

Luka, memberi bekas yang membisu.

Lepaskan luka, ia memakan jiwa.

Tinggalkan luka, ia mencabik dalam tawa.

Lupakan luka, ia menenggelamkan duka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun