Pagi ini saya keluar  rumah lebih cepat. Tujuannya satu, LARI PAGI. Cuaca di awal pagi memang memberi kesan berbeda. Beberapa kali berlari di awal pagi membuat saya terbiasa untuk mencari udara segar di seputaran tempat tinggal.
Saya menargetkan jarak lima kilometer. Jam menunjukkan angka 6:15 dan suasana sudah mulai terang. Langkah kaki tidak terasa sudah di jarak satu kilometer. Berjalan lima menit sudah cukup rasanya untuk sebuah pemanasan singkat agar otot tidak kaku.
Mulailah saya mengelilingi komplek perumahan warga. Suasana masih lumayan sepi. Hanya beberapa orang yang merapikan rak jualan di pinggir jalan dan orang tua yang sedang mengantarkan anak ke sekolah.Â
Setelah menempuh jarak dua kilometer, saya berlari tepat di pinggir sungai. Pohon-pohon tinggi di samping jalan membuat suasana lari menyenangkan. Udara segar, angin sepoi-sepoi. Ah, nikmatnya lari di awal pagi.
Sebelum motor dan mobil memenuhi jalanan. Udara bersih di awal pagi memberi efek positif bagi tubuh. Di jarak empat kilometer, saya kembali ke jalan utama. Banyak orang tua terlihat mengantar anak ke sekolah. Penjual kue di tepi jalan sedang menjemput rejeki.Â
Tinggal satu kilometer sebelum kembali ke rumah, melintasi perumahan yang padat. Sekilas, saya melihat jam sudah menunjukkan angka 7:05. Beberapa menit lagi jarak tempuh terlampaui.Â
Lima kilometer terselesaikan. Keringat mulai berjatuhan ke seluruh tubuh. Saatnya kembali ke rumah untuk memulai aktivitas dengan energi penuh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H