Beberapa bulan yang lalu saya mendaftarkan anak untuk belajar seni. Kegiatan menggambar dan mewarnai menjadi kesukaan anak. Jadilah sekolah seni yang ada di kota Banda Aceh menjadi pilihan utama.
Kebetulan sekolah seni ini disupervisi oleh orang Korea Selatan langsung. Jelas bukan kaleng-kaleng! serunya lagi, anak-anak dibimbing dengan pola eksplorasi minat gambar masing-masing. Setiap sesi anak belajar dengan tema berbeda dan gambar yang bervariasi.
Alat mengecat dan kebutuhan lainnya difasilitasi. Bagi saya, sedikit tidak ini sudah memangkas biaya untuk membeli perlengkapan asesoris seni. Saya menyadari jika seni itu memang mahal harganya. Jadi, sangat wajar jika sekolah seni mematok biaya tinggi saat pendaftaran.Â
Seni dan Eksplorasi Bakat Menggambar
Suatu waktu, sekolah seni mengadakan seminar untuk orang tua. Untuk orang tua yang muridnya sedang aktif, GRATIS! Ah, tidak menunggu lama, saya mendaftarkan diri.Â
Celakanya, di hari H hanya ada satu peserta pria, yaitu saya. Haha. Sudahlah, saya tidak mungkin melarikan diri dari dalam ruangan berukuran sedang kala itu.
Jadilah saya sebagai pendengar budiman. Pematerinya orang Korea dan dalam bahasa Korea. Untung ada penerjemah yang setia menerjemahkan isi materi dengan sabar dan istiqamah.Â
Nah, saya begitu terkejut ketika mengetahui jika gambar anak, bagaimanapun bentuknya, memiliki makna mendalam. Bahkan, sebuah tarikan dan bulatan memberi satu tafsiran tentang diri anak.Â
Sekilas itu mustahil dan tidak masuk akal. Namun, pemateri ini latar pendidikannya adalah ilmu kesenian asal universitas ternama di Korea Selatan. Tidak mungkin rasanya ia membual.
Dari pemaparan beliau, seni menggambar sangat penting bagi pertumbuhan otak anak. Ada korelasi antara psikologis anak dan ekspresi yang disampaikan anak melalui gambar. Termasuk pilihan warna yang dipilih anak.Â