Konon katanya situs (website) milik kementerian bisa dibobol hanya dalam lima (5) menit. Banyak yang buka suara mengenai kasus Kominfo tentang kebocoran data melalui kanal Youtube.Â
Argumen dan pernyataan dari sumber berbeda memberi gambaran ilustrasi keamanan data publik di situs yang dikelola negara. Resiko peretasan bisa terjadi kapan saja.
Lalu, Bagaimana kualitas keamanan data jika sekelas Kominfo bisa dibobol? jangan-jangan data pribadi penduduk sudah tersebar kemana-mana untuk dimanfaatkan.Â
Di Indonesia ini memang banyak sekali berita lucu yang tidak ada habisnya. Segala sesuatu bisa dijadikan hiburan disini. Bahkan, berita perselingkuhan orang bisa dijadikan judul filem untuk konsumsi publik.Â
Kebocoran data jelas bukan terjadi kali ini saja. Tahun 2022 lalu isu peretasan data selular juga mencuat ke permukaan. Masyarakat umum tidak terlalu ambil pusing dengan kejadian ini.Â
Toh, kopian kartu keluarga saja bisa dijadikan balutan martabak. Ah, sudahlah! mungkin masalah keamanan data bukan hal penting untuk dijaga pemerintah.
Kalau situs sekelas kementerian butuh waktu lima menit untuk disusupi, berata juta data yang beralih ke pihak penyusup dalam satu jam?
Apakah Indonesia kurang orang pintar untuk memproteksi data penduduk? rasanya tidak mungkin!
Lantas, kemana mereka saat ini?Â
Ya, boleh jadi orang pintar tidak cukup layak untuk mengisi bangku kejujuran. Ketika bangku-bangku kosong ditempati orang yang salah, maka berita seperti ini menjadi hal biasa.Â