Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alam yang Rusak

16 Juni 2024   11:58 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencarian harta karun dalam tanah Indonesia terus berlanjut. Masyarakat yang telah hidup ribuan tahun turun temurun menjaga tradisi dipaksa pergi dari kampung halaman mereka. 

Gunung dikeruk, tanah digali, hutan dibabat hingga keseimbangan alam hilang. Mesin-mesin raksasa bekerja untuk memuaskan nafsu perusahaan besar. 

Limbah-limbah hasil tambang pun masuk ke tanah merusak tanah. Air alam tercemar, sehingga ragam penyakit muncul menyebabkan kecacatan pada calon-calon bayi. 

Kehidupan yang ribuan tahun begitu indah hancur akibat ulah tangan manusia. Demi mencari kekayaan tak terhingga, mereka menggunakan kekuasaan dan merusak alam Indonesia.

Pohon-pohon indah tempat burung bernaung, akar-akar kuat tempat air tersimpan, daun-daun rimbun sebagai penyubur tanah. Ditukar oleh nafsu keserakahan memperkaya segelintir orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun