Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelayanan Prima, Jualan Kelapa Muda dan Tebu Diserbu Pembeli

13 Juni 2024   13:17 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebu siap digiling|Dokpri

Siang itu cuaca begitu terik. Terbesit dalam hati untuk membeli kelapa muda. Ada satu penjual kelapa muda yang sudah menjadi langganan sejak puasa. Cara berjualannya sangat berbeda dengan orang lain.

Beberapa kali saya membeli kelapa di tempatnya, takaran air kelapa selalu sama. Jika kelapa yang dibelah isinya sedikit, ia akan membelah kelapa lain untuk menambahkan air dan isinya.

Kalau dikira-kira, caranya berjualan tidak masuk akal. Bukannya untung, yang ada malah rugi. Tapi, hukum alam tidak pernah menipu siapapun. 

Abang yang berjualan ini orangnya jujur sekali. Dia tidak membedakan antar pembeli, semua disamaratakan. Kalau di tempat lain, kelapa yang sudah dibelah airnya sedikit bakalan tidak ditambah. 

Istrinya juga rajin membantu menggiling tebu dengan mesin sederhana. Pasangan ini saling membahu melayani pelanggan yang mampir untuk membeli.

Tebu siap digiling|Dokpri
Tebu siap digiling|Dokpri

Lokasi tempat keduanya berjualan memang persis di samping jalan. Sangat gampang ditemukan jika melintasi area jalan besar kawasan Pangoe raya, Banda Aceh.

Begitulah seharusnya penjual yang baik. Berlaku jujur dan memperlakukan pembeli dengan cara yang sama. Dengan begitu, orang tertarik untuk kembali lagi membawa calon pembeli lain.

Sayangnya, tidak semua penjual bisa berjualan dengan jujur. Kadangkala yang mereka kejar adalah keuntungan semata dan melupakan kejujuran. Alhasil, usahanya malah buntung dalam hitungan bulan. 

Boleh jadi, dari penjual tebu dan kelapa muda ini kita bisa belajar makna rejeki yang halal. Bekerja dengan jujur dan memberikan yang terbaik tanpa berharap lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun