Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Produktivitas dan Mindset: Transformasi Waktu Menjadi Nilai Tukar

6 Mei 2024   11:17 Diperbarui: 6 Mei 2024   20:23 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen waktu|freepik.com

Waktu yang berharga adalah aset tak terhingga

Menjadi produktif mengharuskan seseorang untuk berpikir dengan benar. Kadangkala, orang-orang terjebak dalam kesibukan tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti. 

Lantas, bagaimana seharusnya kita memahami produktivitas?

Sebelum membahas produktivitas, mari sedikit melihat perbedaan antara sibuk dan produktif. Orang yang terlihat sibuk pada umumnya belum tentu produktif.

Sibuk adalah rangkaian aktivitas, sedangkan produktif adalah usaha untuk menuju kepada hasil maksimal. Banyak orang terlihat sibuk, tapi hasil akhirnya minim. 

Produktivitas menuntut seseorang untuk terlebih dahulu memiliki mindset (pola pikir) yang tepat. Jadi, fokusnya bukan pada kesibukan, namun sejauh mana aktivitas yang dilakukan mampu menghasilkan output yang maksimal. 

Time is your biggest asset

Pada hakikatnya, aset terbaik yang semua orang miliki adalah waktu. Dengan manajemen waktu yang baik, seseorang bisa belajar banyak hal untuk kemudian dijadikan aset berharga. 

Sebaliknya, dengan mindset yang buruk, orang-orang kerapkali menghabiskan waktu pada hal yang tidak produktif. Hal ini disebabkan oleh buruknya pemahaman seseorang akan waktu.

Sibuk atau produktif bergantung pada mindset. Tanpa terlebih dahulu merubah pola pikir, orang akan terus tenggelam dalam kesibukan tak berujung. 

Screenshoot cover buku Mind Management karya David Kadavy|Dokpri
Screenshoot cover buku Mind Management karya David Kadavy|Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun