Ada baiknya untuk tidak menunggu lampu indikator hidup. Rutinlah mengecek coolant radiator cukup pada batas full. Jika kurang segera tambahkan agar radiator bekerja dengan baik.
Sebelum mudik, pastikan dulu coolant cukup dan untuk berjaga-jaga sediakan coolant cadangan dalam mobil jika terjadi sesuatu seperti berkurangnya cairan coolant atau kemungkinan rembesan coolant pada radiator.Â
Apabila perjalanan di atas 300 km tanpa henti, cobalah mengecek kembali kondisi cairan coolant dan tambahkan jika sudsh berkurang. Biasanya, jika perjalanan sering berhenti coolant tetap stabil atau tidak berkurang drastis.Â
2. Spooring dan balancing
Kedua istilah ini merujuk pada kondisi kemudi. Artinya, mobil yang aman kemudinya tetap stabil jika berjalan lurus. Apabila mobil sesekali mengarah ke kanan atau ke kiri, maka ada masalah yang harus dicek pada kondisi ban mobil.
Spooring dilakukan untuk meluruskan ban mobil. Ketika sudah melakukan perjalanan jauh, bukan tidak mustahil kondisi ban sudha bergeser sehingga laju mobil akan berubah ke sisi kiri atau kanan.
Intinya, jangan menyepelekan kondisi ban mobil ketika hendak mudik. Lebih baik mengecek apakah kondisi keempat ban mobil lurus atau terjadi pergeseran. Jika iya, lakukan spooring secepatnya untuk menghindari kecelakaan.
Apalagi jika mobil sering melintasi jalanan rusak atau berlubang. Pastinya ban mobil tidak lagi akurat secara performa. Untuk itu, presisi ban mobil bisa diukur dengan cara menspooring di bengkel yang sudah tersedia jasa spooring and balancing.Â
Ingat ya, spooring itu gunanya untuk mengembalikan fungsi ban mobil sesuai ukuran standar bawaan mobil. Dengan melakukan spooring secara berkala, pengendara tidak perlu khawatir jika mobil oleng tiba-tiba.Â
Lantas, apa itu balancing?
Balancing berfungsi untuk melakukan penyeimbangan kondisi setiap ban pada posisi bawah, atas, kiri dan kanan. Biasanya, balancing dilakukan ketika terjadi pergantian ban lama ke ban baru.