Kurang dari 10 hari lagi bulan Ramadan siap menyapa kaum muslimin. Bulan yang penuh berkah yang hanya datang sekali dalam setahun. Tanpa mempersiapkan diri dengan baik, maka bisa dipastikan keberkahan selama bulan Ramadan akan sirna sia-sia.
Sebagaimana sebuah kapal yang datang menjemput, tentu harus ada persiapan sebelum menaikinya. Jika Ramadan diibaratkan sebuah kapal, maka amalan yang kita bawa adalah bekalnya.Â
Betapa banyak dari manusia yang menyambut Ramadan tanpa mempersiapkan diri sebaik mungkin. Akibatnya, ritual selama bulan puasa hanya sebatas mengikuti apa yang dilakukan orang banyak.
Padahal, bulan Ramadan dibukakan pintu surga, ampunan dan keberkahan. Namun, banyak sekali yang tidak peka dan mengerti keistimewaan yang Allah berikan pada bulan termulia ini.
Pahami Esensi Ramadan
Bulan Ramadan bukanlah sekedar bulan yang didalamnya diwajibkan berpuasa. Memahami esensi Ramadan dapat memberi motivasi dalam hal ibadah dan mendorong niat yang baik atas segala jenis amalan.
Menahan lapar memang menjadi syarat wajib berpuasa, akan tetapi ada banyak kriteria lain yang juga harus dikedepakan. Misalnya, selama bulan Ramadan, sebaik mungkin menjaga hati dari segala jenis penyakit yang menggugurkan pahala puasa.
Jika hanya berpuasa dengan menahan lapar, maka konsep berpuasa berada di titik terbawah. Penyakit hati jauh lebih berbahaya untuk dibuang jauh-jauh saat berpuasa.Â
Misalnya, menahan diri untuk membicarakan keburukan orang lain, menahan amarah, iri hati, dengki dan lainnya. Selama menjalankan puasa, kita harus melatih diri untuk melenyapkan penyakit hati yang mungkin hinggap.
Untuk itu, memahami esensi Ramadan jauh sebelum kedatangan bulan yang mulia ini jauh lebih peting dari sekedar menunggu Ramadan datang.
Amalan yang dilakukan di bulan Ramadan dilipatkan pahala oleh Allah, dengan syarat kita ikhlas mengerjakannya. Bukan karena paksaan, apalagi sekedar memperlihatkan kepada orang lain guna terlihat keren.Â