Anggap saja nama aplikasinya COBLOS. Dua bulan sebelum pemilu digelar, aplikasi ini sudah tersedia di Playstore yang bisa diunduh. Beri waktu 1-2 bulan agar calon pemilih menguduh dan meng-install di Smartphone masing-masing.
Negara cuma butuh uang sedikit untuk mendesain aplikasi yang jelas sangat memudahkan saat musim PEMILU.
Kenapa saya katakan MEMUDAHKAN? berikut beberapa alasannya:
Pemilih terdata
Dengan satu aplikasi COBLOS, data pemilih langsung didapat cepat. Negara melalui dinas kependudukan cukup memberi kode unik untuk menyelaraskan data pemilih.
Ketika data pemilih otomatis terekam saat mendaftarkan diri lewat aplikasi, petugas KPPS tidak perlu lagi bersusah payah mengisi surat undangan coblos dan mengantar ke rumah.Â
Aplikasi secara otomatis membuat undangan yang bisa diakses oleh pemilih yang datanya sudah diverifikasi oleh dinas kependudukan. Bukankah ini hemat jutaan kertas dan tinta?
Waktu yang dibutuhkan untuk menginput data secara manual jelas besar, sementara tumpang tindih data seringkali terjadi akibat kelalaian atau kesengajaan.Â
Satu aplikasi yang terintegrasi ke server mempermudah segalanya. Pemilih hanya butuh memasukkan data pribadi dan menyelaraskan dengan data dari dinas kependudukan.Â
Selanjutnya, dinas kependudukan tinggal memastikan data yang ada benar dan tepat. Ketika data sudah benar, dinas kependudukan cukup membuka akses yang sebelumnya terkunci.Â
Setelah pemilih terverifikasi dengan, anggaplah berbentuk conteng hijau, calon pemilih dianggap sudah sah terdaftar dan berhak mendapat kesempatan untuk coblos. Undangan pun gampang diakses dari aplikasi.Â
Pada hari pemilihan, barcode yang sudah ada tinggal perlihatkan pada tim KPPS. Nah, petugas KPPS cuma perlu memindai barcode tersebut melalui smartphone mereka. Selesai deh!
Pemilih tidak Perlu Antri