Bagi sebagian orang lari pagi adalah pilihan olah raga paling murah. Selain murah meriah, lari pagi juga memberi manfaat tak terhingga untuk tubuh, khususnya organ jantung.
Salah satu manfaat yang sudah saya rasakan diantaranya fokus dan konsentrasi yang lebih baik, tidak gampang lelah, dan kualitas tidur meningkat.
Saya mencoba lari dengan jarak 5 km selama 3-4 kali per minggu. Dengan begitu, saya bisa menempuh total jarak 60-80 km/bulan jika tidak terhalang kesibukan.Â
Saat lari, jantung bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh tubuh. Keperluan oksigen meningkat mengikuti irama lari. Semakin cepat seseorang berlari, maka semakin besar kebutuhan oksigen.
Namun, memaksakan diri untuk berlari dengan kecepatan tinggi bukan pilihan baik. Untuk mampu berlari dengan jarak tertentu, tubuh harus terlebih dahulu dilatih perlahan.Â
Dari pengalaman berlari, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap orang akan membutuhkan waktu berbeda untuk menempuh jarak berbeda.Â
Sebagai contoh, saat awal mula mencoba berlari, saya masih kewalahan untuk lari 3 km. Butuh 2-3 bulan sebelum akhirnya bisa terbiasa lari tanpa jeda.Â
Jadi, memaksakan diri untuk lari dengan kecepatan tinggi jelas tidak baik bagi tubuh. Khusus bagi mereka yang belum pernah lari, ada baiknya melatih lari dengan berjalan.Â
Mulai dengan jarak 1 kilometer, berlari dan berjalan sesekali. Saat tubuh sudah mulai terbiasa, tambah jarak menjadi 2 km dan tambah waktu lari dengan mengurangi waktu berjalan.
Seiring waktu, coba berlari tanpa harus berjalan dan terus latih tubuh agar terbiasa. Ketika tubuh sudah merekam pola lari, maka kemampuan lari juga berubah.