Hal yang sama berlaku pada orang dewasa. Seberapa sering kita menjadwalkan aktivitas sehari-hari, atau kita hanya mengikuti arus hidup orang lain?
SAY NO
Napoleon Hill dalam bukunya berjudul Success Habits menulis satu frasa penting "belajar untuk berkata tidak".Â
Apa maknanya?
Dalam keseharian, hidup kita adalah rutinitas orang lain. Betapa mudahnya orang lain menghabiskan waktu kita setiap hari tanpa kita menyadarinya.Â
Ketika diajak untuk berkumpul, kita mudah berkata iya dan sulit menolak. Alhasil, 1-2 jam waktu habis untuk sesuatu yang tidak jelas manfaatnya.Â
Padahal, jika hidup kita diawali dengan sebuah rencana, maka kita tahu kemana arah hidup kita dan tidak mudah untuk 'setuju' ketika orang lain menyetir waktu yang kita miliki.
Kalau orang barat berkata "time is money", maka pepatah arab berbunyi "waktu adalah pedang". Jika mereka di barat mengaitkan waktu dengan uang, orang-orang arab lebih fokus pada bagaimana waktu tidak terbuang.
Kegagalan memanfaatkan waktu bukan semata-mata berakhir pada hilangnya uang, namun juga kesempatan, kebahagiaan, dan menyebabkan penyesalan.
Jika demikian, kenapa kita tidak memilah dan memilih kapan waktunya berkata 'iya' dan kapan tepatnya berkata 'tidak'. Sehingga, hidup kita tidak untuk memuaskan kemauan orang lain, tapi fokus pada memanfaatkan waktu.
Seringkali, waktu kita terbuang untuk mengikuti arus hidup orang lain. Semua ini berawal dari tidak adanya planning atau rencana. Dengan begitu, mudah saja orang lain menyetir arah hidup kita.
Mulailah dengan merencanakan hari dan menghargai waktu. Dengan perencanaan yang baik, waktu kita jauh lebih bermanfaat dan memberi dampak positif dalam hidup.