Berapa lama seseorang bisa menguasai bahasa asing?
Pertanyaan seperti ini jarang ditanyakan oleh siswa yang sedang belajar bahasa asing. Sebagai perumpamaan, kita ambil contoh bahasa Inggris.
Sebagian besar siswa yang pernah saya ajari bahasa Inggris memiliki satu kesamaan, yaitu belajar bahasa Inggris tanpa tujuan yang jelas.Â
Belajar bahasa asing itu mesti diawali dengan sebuah komitmen. Seseorang yang hanya belajar karena kebutuhan seringkali tidak menghargai proses, sehingga jalan pintas selalu dikedepankan.
Kita ambil satu contoh yang lumrah terjadi pada kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang ingin nilai TOEFL bagus, tapi tidak berniat belajar serius.
Yang terjadi di lapangan, mahasiswa sekedar mendaftarkan diri ke kelas TOEFL. Lalu? dalam waktu 1-2 bulan, mereka berharap nilai naik drastis.Â
Sayangnya, hampir rata-rata mahasiswa tidak mencoba untuk memahami konversi nilai TOEFL dengan benar. Akibatnya, mereka hadir di kelas hanya untuk mendapatkan trik atau strategi jitu yang ampuh dalam waktu singkat.
Secara teori, menaikkan nilai TOEFL sebesar 10 poin membutuhkan waktu berbeda jika dibandingkan dengan ekspektasi 50 poin. Gampangnya dipahami, 50 poin dalam skala konversi nilai TOEFL setidaknya membutuhkan waktu paling minim satu bulan.
Nah, masalah yang paling sering muncul adalah ketidaktahuan mahasiswa akan kemampuan bahasa Inggris mereka. Artinya, setiap orang jelas membutuhkan waktu yang tidak sama untuk menuju skor yang diharap.Â
Contohnya begini, murid A dan murid B sama-sama berharap untuk mendapatkan skor TOEFL 500. Akan tetapi, keduanya memiliki latar belakang kemampuan bahasa Inggris berbeda.Â