Kurikulum merdeka memberi kebebasan pada guru untuk memodifikasi bahan ajar sesuai kebutuhan murid. Dengan implementasi kurikulum merdeka, guru lebih leluasa untuk mengajar.Â
Namun, benarkah guru lebih terarah ketika menggunakan kurikulum merdeka?
Karakteristik kurikulum merdeka
Jika merujuk pada bagan karakteristik kurikulum merdeka, ada tiga aspek yang dikedepankan: pengembangan soft skills, materi esessial, dan pembelajaran yang fleksibel.Â
Ketiga aspek ini pada dasarnya menjadi kerangka sebuah kurikulum. Pada prinsipnya, pengembangan soft skills dan karakter sangat krusial bagi murid sekolah.
Perbedaan geografis setiap daerah, karakter siswa, dan latar belakang budaya memberi warna berbeda pada institusi pendidikan. Merdeka secara kurikulum belum tentu menawarkan merdeka belajar pada setiap sekolah.
Soft skills dan karakter siswa di setiap daerah jelas beragam. Jika benar kurikulum merdeka menfasilitasi keberagaman, maka fokus pada pengembangan skil semestinya tidak harus sama antar sekolah.Â
Misalnya, daerah dengan dominasi area laut membutuhkan soft skill berbeda dibandingkan kawasan perkebunan atau persawahan. Jika siswa pada dua area berbeda belajar skil yang sama, apakah mereka sudah merdeka belajar?
Lalu, ketika berbicara tentang materi esensial, bagaimana standar indikator materi esensial? kalau siswa diharapkan untuk belajar hal yang sama, sementara kebutuhan lapangan kerja berbeda antar wilayah, apakah layak disebut merdeka belajar?