Hidup sehat harus ditargetkan dan diusahakan. Belajar dari pengalaman tahun lalu (2023), saya mulai menargetkan nilai kesehatan sebagai prioritas utama.
Finansial yang baik tanpa kesehatan optimal tidak ada gunanya. Waktu berlimpah dihabiskan dengan pola hidup tidak sehat jelas sangat merugikan individu.
Saya tidak pernah menyadari betapa kesehatan berdampak dalam banyak hal. Tahun 2007 silam, saya sempat dirawat di rumah sakit akibat keseringan begadang. Fungsi hati saya melemah dan divonis terjangkit hepatitis.Â
Rasanya sungguh sesak dan memprihatinkan. Untuk jalan saja saya begitu lemah, apalagi berlari. Kesehatan saya menurun drastis pada saat itu. Saya tidak pernah berpikir bagaimana kebiasaan tidur telat membuat organ penting tubuh saya memburuk.Â
Butuh beberapa tahun untuk kembali normal seperti sedia kala. Saya akui ketika itu saya hampir tidak pernah olah raga. Jangankan lari, jalan pun sesekali saja kalau terpaksa.Â
Dampak dari tergaggunya fungsi hati setidaknya membuka mata hati yang sebelumnya tertutup. Saya mulai mengurangi aktivitas malam yang tak berarti dan memperbanyak istirahat.
Kesehatan saya mulai membaik dan tahun 2009 ketika mengurus visa ke Amerika saya melakukan check up. Alhamdulilah, hasilnya membaik dan saya dibolehkan berangkat. Kalau tidak, ya mimpi ke luar negeri hanya angan belaka.Â
Singkat cerita, saya mulai mendalami fungsi organ dalam tubuh dengan menonton banyak podcast luar negeri, terutama dari banyak dokter ahli Amerika.Â
Saya sangat bersyukur memahami bahasa Inggris dengan cukup baik, sehingga gerbang ilmu kesehatan terbuka lebar. Jadinya, saya belajar lebih banyak dengan membaca dan menonton dari para pakar kesehatan dunia.Â
Perlahan tapi pasti, saya mulai mencoba merubah pola makan dan minum. Saya sebisa mungkin menghindari air berpemanis dan makanan cepat saji. Jika pingin, mungkin sesekali saya mencicipinya dalam jumlah terbatas.Â