Pikun sering dikaitakan dengan faktor umur. Semakin tua seseorang, maka semakin mudah lupa. Tapi, kenyataannya tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan hasil penelitian, orang cepat pikun itu tidak selamanya karena faktor umur semata, melainkan karena merasa kesepian.
Penurunan fungsi kognitif (cognitive decline) alias pikun lebih mudah terjadi pada mereka yang merasa kesepian. Bahkan, dalam beberapa studi, orang yang sudah menikah memorinya jauh lebih terjaga ketimbang orang yang tidak menikah.Â
Tentu saja ini bukan semata-mata karena berubahnya status. Orang yang sudah menikah merasa lebih bahagia karena tidak lagi merasa kesepian, apalagi ketika sudah mempunyai keturunan. Kebahagiaan bertambah, daya ingat terjaga.Â
Nah, apakah mereka yang masih sendiri dan belum menikah merasa tidak bahagia? tentu saja tidak demikian. Rasa kesepian bisa hadir kapan saja dan pada siapa saja.Â
Meskipun demikian, ketika sudah menikah emosi seseorang jauh lebih terkontrol. Pada kondisi normal dimana orang mengalami stres, hormon Kortisol terpicu keluar dan detak jantung tidak seimbang, rasa nyaman lebih mudah dicapai oleh mereka yang sudah menikah.
Alasannya?Â
Hubungan suami-istri memicu hormon Dopamin yang berkaitan dengan rasa tenang. Sekedar berkomunikasi dan bertukar pikiran setelah rasa jenuh seharian di luar rumah memberi 'nutrisi' bagi tubuh, yaitu rasa senang.Â
Lantas, apakah mereka yang masih jomblo tidak bisa memperoleh kesenangan?
Tentu saja bisa, tapi level kesenangannya berbeda dengan mereka yang sudah menikah. Semakin sering seseorang berada dalam kondisi kesepian, maka perlahan kemampuan kognitif juga menurun.