Dalam perjalanan hidup, setiap kita memiliki tujuan atau target yang ingin dicapai. Terkadang, target-target yang kita tulis atau harapkan berakhir tanpa hasil.
Setidaknya ada empat kriteria agar sebuah target tercapai sebagaimana yang diharapkan. Keempat hal ini saling terkait dan terhubung satu sama lain. Mari kita bahas keempat tahapan ini dengan detil.
Clarity
Apa itu clarity?Â
Clarity menggambarkan sebuah target yang benar-benar jelas. Target yang dibangun dengan gambaran yang tidak jelas jauh lebih sulit dicapai.Â
Ilustrasinya seperti ini, bayangkan jika kita memiliki sebuah alamat yang ingin kita tuju, namun secara pastinya kita tidak secara utuh mendapatkan gambaran dimana alamat tersebut. Apakah kita bisa dengan mudah menuju tempat ini?
Lalu, bayangkan pada kondisi berbeda, kita memiliki satu target alamat yang ingin dituju dan dengan jelas kita tahu persis dimana letak bangunan tersebut dan jalan mana yang lebih mudah diakses untuk menuju ke tempat itu.
Pada dua ilustrasi ini, sangat jelas bahwa kita jauh lebih mudah menuju target alamat kedua. Alasannya karena semakin jelas kemana arah yang dituju, maka semakin mudah otak memahaminya.
Sebab utama target tidak tercapai adalah gambaran buram akan tujuan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Misalnya, seseorang boleh saja memiliki target untuk sukses, tapi gambaran tentang sukses harus diterjemahkan dengan kata-kata yang mudah dibayangkan oleh otak.
Sebuah target yang tidak jelas jauh lebih sulit tercapai. Otak manusia condong menyukai hal-hal yang jelas. Makanya, gambaran sebuah tujuan atau target mestilah mudah dipahami.
Kalau kita sendiri saja tidak bisa dengan mudah menjelaskan target yang kita buat, maka kemungkinan untuk mencapainya semakin sulit. Target harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan tentunya spesifik. Hindari sebuah target yang terlalu umum.
"Saya ingin sukses sebelum umur 30"