Pada Jumat lalu ketika mendengarkan khutbah, khatib memberi nasehat yang bermanfaat. Sebagai muslim, kita sangat berharap untuk meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu mampu mempertahankan iman.
Dalam hidup ini, kita boleh saja lahir dalam keadaan muslim namun ketika akhir hayat tidak ada yang dapat menjamin. Adapun kemampuan lisan untuk mampu mengucapkan kalimat syahadat di akhir hidup bergantung pada kebaikan selama kita hidup.
Sang khatib memberi nasehat agar sekiranya sebagai muslim kita selalu berbaik sangka kepada Allah. Apapun yang menimpa seorang muslim selalu mengandung kebaikan.
Kadangkala, ada hikmah yang tidak mampu diketahui melainkan dengan bersyukur dalam segala keadaan. Makanya, berbaik sangka menjadikan seseorang terjauh dari suul khatimah, yakni meninggal dalam keadaan tidak membawa iman.
Iman bagi seorang muslim itu tidak bisa digantikan oleh apapun yang ada di dunia ini. Berbaik sangka kepada segala ketetapan Allah bagi kita menjadi kunci untuk mendapatkan husul khatimah, berpulang membawa iman.Â
Hidup ini memang sangat singkat dan dunia ini sekedar tempat bersinggah. Perjalanan yang panjang akan dijalani tepat setelah menghadap sang ilahi.Â
Alangkah ruginya jika seorang muslim pulang dalam keadaan tidak membawa iman. Karena melekatnya iman dalam hati bukan perkara mudah. Walaupun seorang muslim bisa saja terlihat rajin beribadah, hati yang kotor bisa membekukan lidah di akhir hidup.Â
Oleh karenanya, bersihkan hati dari segala penyakit iri, dendam, sombong, dengki dan yang berhubungan dengan manusia. Sucikan hati dengan selalu bersyukur, berbaik sangka pada ketetapan Allah.