Rifqi datang dengan sebuah harapan, yaitu skor TOEFL 550. Dengan langkah yang begitu cepat, ia segera mendaftarkan diri untuk mengambil tes TOEFL.
"Kak, saya ingin daftar tes TOEFL ITP untuk bulan ini, ada?" tanya Rifqi ke resepsionis.
"oh ya, ada untuk tanggal 26 ini!" jawab resepsionis cepat.
Tanpa pikir panjang, Rifqi segera mendaftarkan diri pada tanggal yang sudah disebutkan dan tidak lupa membayar biaya tes sebesar Rp550.000.Â
"Jangan lupa bawa pensil HB dan penghapus serta tanda pengenal di hari tes" resepsionis mengingatkan Rifqi sebelum meninggalkan lembaga bahasa.
"Siap!, kak" balas Rifqi sigap.Â
Setelah menyelesaikan administrasi, Rifqi menghidupkan motornya dan segera kembali beraktivitas seperti biasanya. Ia tidak terlalu ambil pusing untuk ujian TOEFL yang tinggal dua minggu lagi.
Rifqi tidak pernah mengukur kemampuan bahasa Inggrisnya, bahkan untuk mengambil tes prediksi TOEFL saja tidak pernah. Ia begitu yakin bahwa skor 550 itu mudah diraih hanya dengan sekali coba.Â
Contoh di atas adalah gambaran umum mahasiswa yang berharap untuk bisa meraih skor 550 dengan sekali coba. Usaha minim dan pengetahuan tentang TOEFL tidak dipahami dengan benar.Â
Semester 1 sampai semester 8 berlalu begitu saja, persiapan untuk mengikuti ujian TOEFL tidak pernah terlintas di pikiran. Begitu butuh sertifikat TOEFL, uang pun dikeluarkan.Â