Siswa dari berbagai latar belakang datang ke sekolah hari ini dengan sebuah memori kosong. Mereka membawa harapan yang dititipkan oleh orang tua masing-masing.Â
Sekolah hanya sebuah bangunan mati yang hidup karena ada yang menggerakkan, yaitu kepala sekolah dan para guru. Kesan yang didapat anak di hari pertama menentukan arah masa depan mereka.
Sebuah senyuman tulus dari seorang guru pasti meninggalkan bekas di dalam memori siswa baru. Sambutan hangat dari teman-teman juga memberi bekas terbaik.
Hari ini sebuah masa depan ditentukan. Bukan oleh nama sekolah, apalagi gedung megah. Masa depan generasi baru yang tumbuh di tangan guru-guru yang ikhlas mendidik dengan segudang ilmu.Â
Mereka para orang tua yang tidak mampu berharap akan kehidupan baru. Setidaknya anak-anak yang mereka titipkan dapat berguna bagi bangsa dan menjadi generasi yang mampu menguasai ragam ilmu.
Seragam baru boleh saja kotor, tapi semangat untuk belajar harus dipacu. Guru mesti memandu, terlebih mereka yang masih lugu. Bimbing tanpa ragu, berikan kesan yang akan dikenang selalu.Â
Bangku-bangku yang berjejer akan memberi pesan dalam memori, berakhir pada kesan yang akan selamanya terpatri. Ajarkan siswa cara bertutur kata yang baik kepada orang tua.
Hilangkan sekat pemisah dalam ruang kelas karena ilmu tidak untuk mereka yang pandai saja. Ciptakan kenangan dalam pembelajaran, ajarkan siswa untuk menjaga adab dalam menuntut ilmu antar sesama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H