Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jamu Kekinian, Prospek Bisnis dan Gaya Hidup Sehat Kawula Muda

13 Juni 2023   14:59 Diperbarui: 15 Juni 2023   03:00 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamu kekinian. (Dok freepik.com)

Minuman siap saji menjadi pilihan kebanyakan remaja dan sebagian besar orang dewasa. Gaya hidup serba instan telah merubah banyak hal, termasuk pilihan minuman generasi masa kini.

Dengan pergerakan yang semakin sedikit dan pilihan minuman serba manis, macam rupa penyakit hinggap dalam tubuh. Tidak hanya itu, jenis penyakit yang dulunya dianggap langka, kini sangat gampang ditemukan dalam tubuh anak-anak.

Sebut saja seperti diabetes, obesitas, asam urat sampai gagal ginjal tidak lagi menjadi jenis penyakit langka. Semua kalangan bisa terserang jenis penyakit ini disebabkan gaya hidup serba instan.

Kenapa Jamu tidak disukai remaja?

Jamu hasil olahan rempah memiliki khasiat luar biasa bagi tubuh. Kunyit misalnya, selain untuk anti radang, kunyit juga berfungsi sebagai penangkal racun, bakteri jahat dan untuk mengatasi perut kembung.

Lalu, dengan khasiat berlimpah, kenapa begitu jarang remaja menyukai kunyit? 

Gaya hidup kerap menjadikan orang memfilter makanan dan minuman. Sayangnya, minuman hambar tidak berhasil memicu hasrat orang untuk sekadar mencobanya. 

Tidak heran, macam rupa jamu yang jelas menawarkan gaya hidup sehat tidak lantas menarik minat kalangan muda-mudi layaknya minuman instan di pinggiran jalan.

Bagaimana dengan minuman berpemanis?

Tidak perlu ditanyakan tentunya. Berbagai macam minuman berpemanis laku keras terlepas harga yang relatif mahal. Tren gaya hidup menggiring orang untuk membangun pola pikir secara berkelompok.

Jika dalam satu meja terdapat 10 orang remaja, 90% jenis minuman yang dipesan mengandung gula. Sungguh sangat janggal jika ada 1 orang saja yang hanya memesan air minum hambar.

Pilihan minuman dalam satu kelompok memberi gambaran utuh akan jenis minuman favorit masa kini. Dengan minat yang semakin meninggi, variasi minuman kekinian sangat gampang dimunculkan dengan target pasar yang jelas.

Jamu Kekinian

Segmen pasar jamu masa lalu masih sangat sempit. Kaum ibu menjadi target dominan, terutama para ibu-ibu yang baru melahirkan atau mereka yang memang rutin mengkonsumsi herbal.

Jika dulu jamu dominan dipasarkan dalam botol, jamu kekinian memiliki konsep berbeda. Jenis botol dan desain yang menarik boleh jadi memperluas jangkauan pasar dari segi umur.

Rasa juga sedikit dimodifikasi menyesuaikan lidah kaum muda. Jamu yang dulunya identik dengan rasa hambar, jamu kekinian sengaja dihadirkan untuk menyentuh hasrat pembeli dari kalangan remaja.

Budaya minum jamu yang sempat redup kini perlahan bangkit kembali. Hasrat beberapa anak muda dengan konsep inovasi terkini mungkin saja membangkitkan kembali gaya hidup sehat.

Prospek Bisnis

Jamu beras kencur, jamu kunyit asam, jamu temulawak, dan jenis-jenis jamu lainnya perlu dimodifikasi dan dihadirkan dengan konsep bisnis yang mampu memikat kaum muda.

Sebagaimana tempat tongkrongan saat ini, bisnis jamu kekinian juga harus didesain dengan perpaduan tradisional dan gaya hidup modern.

Artinya, desain tempat selayaknya disesuaikan dengan gaya hidup anak muda tanpa menghilangkan khasiat jamu itu sendiri. Jika perlu, buka wawasan kawula muda tentang budaya jamu masa lalu dan khasiat yang terkandung dalam setiap jenis jamu.

Dokter juga perlu mengambil peran dengan mengarahkan pasien untuk mengkonsumsi jamu kekinian. Resep obat-obatan kimia sebaiknya dialihkan ke jenis jamu dengan khasiat menghilangkan penyakit tertentu.

Dengan mendongkrak kembali hasrat hidup sehat, jamu kekinian boleh jadi mampu menghidupkan perekonomian masyarakat kalangan bawah.

Para petani juga antinya terpacu untuk membudidayakan jenis tanaman rempah sesuai permintaan pasar. Bukankah banyak pihak yang diuntungkan?

Budaya Hidup Sehat

Budaya hidup sehat dengan warisan leluhur melalui khasiat jamu sejatinya perlu dikembangkan secara luas. Orang tua bisa menjadi agen perubahan dari dalam rumah.

Jenis minuman sehat sudah harus dihidangkan di meja keluarga. Dengan begitu, anak-anak juga mendapat percikan gaya hidup sehat dari apa yang dilihat mereka sehari-hari.

Penyakit-penyakit membahayakan jauh lebih mudah dikontrol dan diawasi dengan mempelopori gaya hidup sehat dalam rumah. Selain itu, anak-anak perlu dibiasakan untuk membawa bekal makanan sehari ke sekolah.

Bagaimana peran sekolah?

Ya, sebagaimana peran keluarga, sekolah juga semestinya memberi pilihan jajanan sehat. Guru perlu memberi contoh baik akan pilihan minuman. Oleh karenanya, kantin sekolah sebaiknya menggantikan minuman berpemanis dengan konsep jamu kekinian.

Di awal tentu saja terkesan aneh, namun seiring waktu gaya hidup sehat akan merubah pola pikir anak muda. Dimulai dari hal sederhana, pilihan minuman sehat yang ditawarkan sekolah juga berdampak positif dalam hal pola pikir sehat.

Mari beralih ke minuman sehat dan sekaligus menghidupkan kembali gaya hidup sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun