Pagi ini saya mengunjungi sebuah kantor administrasi. Duduk di belakang saya seorang ibu yang sedang menjaga anaknya. Terdengar suara tangisan dari arah belakang, anak paling besar meminta HP.
Sang ibu yang sedang kerepotan mengendong anak yang lebih kecil terlihat semakin bingung. Akhirnya, anak yang saya taksir umurnya masih 2-3 tahunan dibiarkan memegang smartphone agar tidak rewel.
Situasi seperti ini bukanlah hal baru. Bahkan, anak-anak sangat mudah mengakses smartphone dengan sepengetahuan orang tua. Ada yang juga sengaja dibelikan smartphone agar tidak mengganggu orang tua bekerja.
Hidup di jaman serba canggih terkesan memudahkan, namun di banyak hal kemudahan melahirkan generasi yang gampang diambil alih oleh benda mati. Dengan kata lain, anak-anak saat ini berada dalam cengkraman smartphone.
Dahulu anak-anak lebih tergerak untuk menghabiskan waktu di luar rumah. Aktifitas fisik membuat tubuh aktif bergerak dan memberi banyak pengalaman berbeda pada anak.Â
Berbeda dengan mayoritas anak saat ini, aktifitas fisik berpindah dalam sepetak layar kecil. Belum lagi dari segi kesehatan yang semakin menurun disebabkan makanan dan minuman cepat saji yang mudah menyebabkan berbagai mecam penyakit.
Pengalaman hidup anak masa kini semakin meyempit. Ruang gerak yang terbatas memberi kesan hidup berbeda. Bukan hanya itu, pola pikir turut berubah drastis.Â
Tanpa kita sadari, cara-cara instan yang didapat melalui smartphone memberi pemahaman kemudahan semu. Pola bermain dari berbagai aplikasi memicu otak untuk mentransfer kenikmatan sesaat yang berakhir pada kepuasan tak berujung.
Sedikit saja keinginan tidak dipenuhi, emosi anak berubah. Tangisan dan rengekan yang sejatinya dipahami sebagai media pembelajaran untuk mengajarkan anak makna hidup berubah menjadi pemenuhan keinginan tak terbatas.
Nilai-nilai kehidupan luruh dalam cengkraman smartphone. Anak seperti dikuasai benda mati yang sebenarnya melemahkan kepribadian. Pesan visualisasi dari tontonan, permainan, atau media sosial membuat anak gagal memanfaatkan waktu pada hal penting.