Sepulang shalat subuh tadi, saya memilih untuk kembali berolahraga. Sebelum ramadan saya rutin lari  pagi dengan jarak 5-6 km. Berhubung bulan puasa, saya mencoba tetap berolahraga walaupun lebih ringan dari biasanya.
Olahraga di waktu pagi rasanya memang jauh berbeda ketimbang di sore hari. Apalagi, suasana yang sunyi, udara bersih, kicauan burung menjadikan keadaan lebih sempurna.Â
Berbeda dari biasanya, saya lebih memilih berjalan sejauh 6 km. Ya, jaraknya tetap sama seperti aktivitas lari sebelum bulan ramadan. Yang saya rasa setelah berjalan jauh, badan terasa lebih berenergi dan tidak lelah.Â
Kalau seandainya saya lari, tentu saja keringat akan bercucuran. Secara tidak langsung akan berefek pada hilangnya cairan dalam tubuh dan bisa membuat dehidrasi.Â
Ya, karena sedang puasa, saya memilih berjalan saja. Ritme jalan pun saya percepat sambil menikmati udara yang segar mengitari sungai dan persawahan yang berada dekat di komplek warga.Â
Area tempat saya tinggal tidak jauh dari sungai. Oleh karenanya, saya memang terbiasa lari mengitari area sungai yang banyak pepohonan. Udara di kawasan ini jauh lebih menyegarkan tubuh saat berlari.Â
Rumah di kawasan ini tidak terlalu padat, walaupun sebenarnya masih masuk area kota. Rumah penduduk juga terpisah oleh beberapa tanah kosong yang beberapa diantaranya dijadikan kebun atau tempat berternak sapi.Â
Di beberapa area terdapat kuburan yang saya taksir berumur ratusan tahun. Jenis nisan yang terdapat di area ini besar dan tinggi. Bisa jadi ada makan orang penting disana, baik para ulama atau bisa jadi penguasa di area setempat.
Manfaat Olahraga di Bulan Puasa
Kalau boleh berkata jujur, berolahraga saat berpuasa memiliki banyak manfaat. Meskipun hanya dengan berjalan beberapa kilometer saja, tubuh terasa berbeda.Â