Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Seberapa Seringkah Kita Mengunjungi Orangtua?

22 Februari 2023   22:01 Diperbarui: 22 Februari 2023   22:24 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengunjungi orang tua.www.freepik.com

Seiring waktu perjalanan hidup akan berlanjut. Yang dulunya muda akan pada waktunya menjadi tua. Begitulah hidup, ada masa dan umur yang berubah. Kadang tak terasa karena cepatnya waktu berlalu.

Orang tua yang dulunya terlihat muda, kini wajah mereka berubah. Faktor umur, membuat kadar emosi dan kesenangan bisa fluktuatif. Seringnya, hal simpel seperti kunjungan anak-anak sangat menentukan kehidupan orang tua.

Walau tidak sering, seminggu sekali atau mungkin sebulan sekali sebuah kunjungan dari seorang anak membawa kebahagian tersendiri. Apalagi, dengan adanya canda tawa dari cucu, maka rumah yang sempit terkesan luas.

Akan tetapi, banyak anak yang lupa untuk mengunjungi orang tua. Banyak faktor yang melatar belakangi, termasuk diantaranya terlalu sibuk. Sehingga, sulit meluangkan waktu untuk sekedar datang menyapa ayah dan ibu.

Terkhusus bagi mereka yang sudah bekeluarga, rasanya kuantitas kunjungi semakin jarang. Terlebih jika jarak menjadi penghalang, tentu saja tidak mudah karena membutuhkan biaya besar.

Meskipun demikian, kunjungan dari seorang anak sangatlah didamba-dambakan oleh orang tua. Bagaimana tidak, kasih sayang mereka melekat pada anak sampai kapanpun.

Hanya dengan melihat anak datang saja, itu sudah lebih dari cukup bagi orang tua. Mereka tidak pernah berharap tentengan berupa paket, parsel atau makanan lainnya.

Ada juga anak yang tinggal tidak begitu jauh dari rumah orang tua, tapi jarang mengunjungi orang tua. Waktunya habis bersama anak dan istri serta teman, sedangkan orang tua harus menahan rindu dalam rumah.

Ya, hal ini sering dan bahkan lumrah terjadi di kota besar. Faktor mobilitas pekerjaan yang menguras tenaga dan waktu membuat anak "lupa" pada orang tua yang dengan susah payah membesarkan mereka.

Wajar saja ada ungkapan seperti di bawah ini:

Seorang ibu mampu membesarkan 5 orang anak, namun 5 orang anak belum tentu mampu menjaga dan merawat seorang ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun