IELTS (International English Language Testing System) memiliki empat bagian tes yang harus dipahami dengan baik. Khusus pada tulisan ini, saya akan membahas tentang Listening.
Empat Sesi
Bagian Listening terdiri dari empat sesi tes. Setiap sesinya memiliki tingkat kesulitan berbeda. Ibaratnya seperti saat menaiki gunung, tingkat pendakian tentu punya kesulita yang tidak sama.
Section one (10 soal)
Section two (10 soal)
Section three (10 soal)
Section four  (10 soal)
Total soal untuk bagian Listening adalah 40, dimana karakter soal juga berbeda. Nah, semua soal ini harus selesai dijawab dalam waktu 40 menit.Â
Baca juga:Â Tiga Hal Penting sebelum Memutuskan Belajar IELTS
Meskipun demikian, 30 menit di awal digunakan untuk mendengar audio dari rekaman yang diputar, lalu 10 menit waktu terakhir disediakan untuk mentransfer jawaban ke lembar yang sudah disediakan.
Tipe Soal
Percakapan oleh dua orang
Satu pembicara
Percakapan oleh 3-4 orang
Ceramah tentang akademik
Sesi Satu
Biasanya, tipe soal sesi satu berkisar antara percakapan dua orang yang membahas tentang hal-hal keseharian, misalnya trasaksi jual beli. Tipe soal ini mengharuskan pengambil tes untuk mampu menulis nama, alamat, no hp atau harga barang dengan benar.
Jika satu huruf saja ketinggalan, maka jawaban dianggap salah. Jadi, keteledoran dalam menjawab bisa menyebabkan skor berkurang drastis, termasuk pada soal yang mewajibkan isian plural dengan penambahan (s).
Walaupun jawabannya benar, tapi tidak terdapat (s) di kata, contohnya, chair(s), maka tidak dianggap sebagai jawaban yang benar. Hmmm, inilah satu kekurangan IELTS, masak tidak ada (s) aja dianggap salah.
Selain itu, ada instruksi yang benar-benar harus dibaca di setiap sesi. Ini berhubungan dengan jawaban seperti apa yang dianggap benar. Jika tak membaca, bersiaplah untuk mendapat skor rendah karena jawaban tidak sesuai sebagaiman yang diminta.
Contoh instruksi : Write no more than two words
Untuk instruksi seperti di atas, yang diperbolehkan hanya menuliskan dua kata maksimal. Jika kita mengisi tiga kata, walaupun terkesan benar, tetap dianggap salah.