Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Antara Kebijakan ERP dan Smart City, ke Mana Akan Berujung?

13 Januari 2023   17:57 Diperbarui: 14 Januari 2023   11:33 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah kebijakan memang seharusnya memihak pada rakyat dan bukan sekedar test drive. Jika aturan yang ingin ditegakkan hanya sebatas trial dan error, tentu saja kita sudah bisa menebak ujungnya.

Rakyat pasti sudah bosan dengan segala macam kebijakan yang terkadang bak pisau bermata dua, satu tajam memotong hak kaum miskin, sementara di sisi lain tumpul tanpa tujuan jelas.

Electronic Road Pricing (ERP) yang terlihat efektif untuk melebur kemacetan bisa saja tidak sesuai harapan jika beberapa faktor penilaian tidak dipertimbangkan.

Tujuan dan Visi

Saya pribadi setuju jika aturan ERP bisa memperbaiki kualitas lalu lintas, namun tetap memberikan kenyamanan bagi semua pihak. Kita sadari, antara satu kebijakan dan kebijakan lain terkadang tumpang tindih dan tidak sejalur.

Misalnya, apakah pemberlakuan ERP sudah siap jika dinilai dari jumlah transportasi publik yang dapat menampung mobilisasi penduduk kota. Tentu saja untuk menjawab ini butuh data yang rinci sesuai realita lapangan.

Pertanyaannya adalah, sejauh mana pemerintah dapat membuat analisa terstrukur tentang pola lalu lintas, jumlah kedaraan, dan kaitannya dengan perkembangan ekonomi?

Dengan kebijakan ERP, siapa yang akan diuntungkan dan siapa yang akan menangung rugi?

Rakyat jelas tidak mau mengikuti aturan yang tujuannya masih terdengar ambigu. Bukankah sebuah aturan akan mudah untuk diikuti jika memang tujuan dan visinya sejalan?

Jalur tertentu yang dianggap menjadi sumber kemacetan memang perlu dicarikan solusi agar tidak memperparah keadaan dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun