Kurang dari 24 jam lagi tahun baru 2023 siap menyapa semua orang. Sebelum memasuki babak baru kehidupan, maka ada baiknya kita merefleksi kembali apa yang sudah kita lakukan pada 2022, kemana waktu kita habiskan?
Bagi saya pribadi, 2022 lebih baik jika saya bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terutama dalam hal menulis, 2022 memberikan saya momentum baik untuk konsisten menulis di Kompasiana.
Apa yang sudah saya capai di 2022? jujur, tidak banyak! alasannya, karena memang satu tahun sebelumnya (2021), saya tidak menetapkan target spesifik, alhasil 2022 bagi saya tidak dinilai dari pencapaian konkrit.
Namun demikian, saya harus jujur bahwa 2022 adalah tahun positif bagi saya, pertama saya rutin menerima K-Rewards setidaknya dalam lima bulan terakhir, kedua wawasan saya jauh lebih luas karena rajin membaca buku.
Niat Berubah
Kalau harus merefleksi, satu hal yang saya rasa sangat berdampak positif adalah NIAT. Ketika saya berniat untuk selalu menulis, entah kenapa rasanya berbeda saat jari tidak bergerak. Saya sudah berjanji untuk akan selalu menulis terlepas dari jumlah K-rewards!
Dari segi disiplin, saya juga sudah konsisten membaca buku setiap hari. Dari banyak membaca, saya merasa lebih produktif ketika menulis. Ya, mungkin karena wawasan bertambah, ide lebih mudah saya dapat, dan yang paling penting saya bisa menuangkan ide lebih cepat dari biasanya.
Saya akui, sejak rutin membaca tentang bisnis, sudut pandang saya akan uang berubah. Ada banyak hal positif yang bisa saya lihat kasat mata dari hal negatif sekalipun. Jika mungkin saya tidak membaca, tentu saja wawasan saya sempit dan condong negatif.
Tujuan saya membaca setidaknya 50 halaman/ hari untuk mengobati kebodohan saya. Saya tidak mau melakukan dua hal, membodohi orang dan dibodohi orang. Maka saya wajibkan diri untuk membaca dalam kondisi apapun.
Saya bisa memahami banyak hal dengan membaca. Jadi, saya tidak bisa dibodohi karena punya wawasan atas apa yang dibahas orang. Walaupun bisnis bukan bidang saya, tapi secara teori saya mengerti hal-hal detail sekalipun. Jelas bukan karena pengalaman, namun membaca pengalaman orang. it saves a lot of my time, for sure!
Merefleksi diri Sendiri
Daripada menghasbiskan waktu membicarakan orang lain, kenapa tidak menilai diri sendiri. Kenapa waktu kita terbuang, apakah hari kita produktif, seberapa positif kepribadian yang kita miliki.
Dalam 24 jam, berapa porsi waktu yang kita habiskan untuk mempelajari hal baru? ini sebuah pertanyaan penting yang harus dijawab. Kalau kita menghabiskan 4-5 jam untuk nongkrong tanpa hasil, bagaimana mau produktif?
Maka penting untuk merefleksi diri sendiri sebelum mengkoreksi orang lain. Sediakan waktu lima jam untuk analisa diri kita, apakah 2022 adalah tahun yang positif dan produktif? jika jawabannya belum, catatlah apa yang ingin diperbaiki pada 2023.
Jangan hanya menerka saja, TULISLAH pada selembar kertas. Apa saja yang menjadi nilai negatif yang kita pelihara selama ini. Misalnya, sering menghabiskan waktu melamunkan masa depan, waktu terbuang sia-sia, finansial memburuk.
Lalu, bangun niat untuk berubah menjadi lebih baik. alokasikan waktu dengan baik untuk mengupgrade diri baik dengan membaca, menulis, dan menghadiri seminar tentang hal baru yang ingin kita kuasai.
Invest in added value!Â
Investasi itu penting, dan yang lebih penting lagi adalah investasi pada ilmu. Itu aset terbaik yang kita harus miliki. Contohnya, rajinlah membaca buku untuk mempelajari banyak hal, perlebar jaringan dengan fokus berteman dengan orang-orang yang menghargai waktu.
Ini bukan berarti kita harus memilih teman, namun lebih selektif dalam hal memilah pertemanan. Jika tidak, tentu saja sangat mudah terlelap dalam kelalaian dan akhirnya waktu terbuang tanpa manfaat.
Bangun pertemanan dengan orang-orang yang memiliki pola pikir positif. Ini sangat penting! karena kepribadian seseorang ditentukan oleh lingkar pertemanan.Â
Kalau setiap hari berteman dengan orang-orang yang mengeluh, maka bersiaplah untuk membawa tabi'at yang sama. Sebaliknya, jika dua jam saja sehari kita habiskan untuk hadir mendengar cara memperbaiki keuangan, tentu saja akan memberikan efek berbeda pada tubuh kita.
Setiap pilihan ada konsekuensi dan seringnya sebuah akibat sangat menentukan produktifitas. Antara input dan output terletak sebuah prosses. Jika input baik maka lebih mudah memprosesnya menjadi output yang berkualitas.
Apa yang terjadi jika input tidak ada, apakah akan ada output? jelas! ini mustahil terjadi. Bagaimana mungkin seseorang bisa memulai sebuah bisnis tanpa didasari input dengan cara belajar terlebih dahulu.
Sama halnya dengan sebuah perubahan, apakah dengan tidur-tiduran lalu uang datang mengalir dalam rekening pribadi? boleh jadi, tapi jika anda sudah mencapai level passive income.
2023 siap menyapa kita. Esok hari mau tidak mau kita harus siap menghadapi tahunn baru 2023. Pertanyaannya, seberapa siapkah kita merubah diri dan bertekad menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun 2022?
Jawabannya ada pada masing-masing kita. Silahkan berikan jawaban sesuai niat yang kita tanam. Jangan membuat resolusi 2023 sebelum melakukan refleksi diri, karena itu seringnya hanya meninggalkan kualitas diri yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H