Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Konsep Sederhana dalam Memulai Bisnis Baru

22 Desember 2022   11:44 Diperbarui: 26 Desember 2022   08:45 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bisnis kuliner. sumber gambar: freepik.com

Contoh kecil, jika di suatu tempat ada tiga orang yang menjual kebab, apakah membuka bisnis kebab di area yang sama akan menguntungkan?

Kalau berpatokan pada keuntungan, jawabannya iya. Namun, keuntungan yang didapat umumnya hanya bisa menutupi operasional harian dan seringnya perputaran uang tidak berkelanjutan.

Kenapa hal ini bisa terjadi?

Pada saat seseorang memperhitungkan biaya operasional, mempelajari daya beli di area sekitar, dan jenis makanan yang ditawarkan pada konsumen, maka akan lebih mudah merencanakan berapa kemungkinan profit yang bisa didapat dan mungkin tidaknya melakukan ekspansi bisnis.

Dalam banyak kasus, saya sering menemui penjual baru yang menawarkan produk yang sama dengan merek berbeda. Dari sisi rasa tidak memberi perbedaan dan cara melayani pembeli juga tidak jauh berbeda.

Akibatnya, rata-rata pembeli adalah golongan 'perasa'. Artinya, mereka sebenarnya hanya ingin membeli untuk mencoba karena melihat ada penjual baru.

Jika rasanya enak dan pelayanan bagus, umumnya pembeli akan sesekali kembali untuk membeli, itupun jika tidak jauh dari jangkauan. Sebaliknya, jika lidah tidak merasa sesuatu yang enak dan meninggalkan kesan, maka itu kali pertama dan terakhir.

Review and Feedback

Berkembangnya sebuah bisnis juga berawal dari mulut ke mulut. Walaupun saat ini media sosial menjadi rujukan netizen untuk mengetahui tempat kuliner yang lagi ngehit, rujukan orang terdekat tetap memberi kesan berbeda.

Nah, kebanyakan bisnis kuliner tidak mampu menjaga rasa yang stabil di lidah pelanggan, akibatnya satu menu bisa berbeda rasa di hari yang lain. 

Lagi-lagi, ini terjadi karena tidak adanya perencanaan yang baik. Misalnya, menyediakan petunjuk dan takaran bahan pada setiap jenis makanan. Sehingga setiap koki mematok bahan seimbang dan cara memasak yang sama walaupun dimasak dengan jumlah banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun