International English Language Testing System atau yang sering disingkat IELTS saat ini menjadi sebuah kebutuhan. Bagi mereka yang mau kuliah di luar negeri, syarat IELTS adalah harga mati.
Sayangnya, kebanyakan buku di pasaran tersedia dalam bahasa Inggris. Adapun buku versi bahasa Indonesi masih sangat jarang dan terbatas. Mungkin saja masih sedikit orang yang menuliskan tentang IELTS.
Banyak pelamar beasiswa yang harus rela tersingkir karena syarat IELTS yang tidak terpenuhi. Minimal skor IELTS yang diterima di kebanyakan kampus luar negeri adalah 6.5.
Meskipun syarat ini terlihat tidak begitu tinggi, pada kenyataannya begitu banyak yang gagal mencapai skor ini. Ada begitu banyak penyebabya, salah satunya adalah persiapan dan cara belajar yang tidak tepat.
Menulis  Buku
Saat ini saya tergerak untuk menulis sebuah buku mengenai cara belajar IELTS. Untuk mendapatkan sertifikat IELTS, seseorang harus menyiapkan tiga juta. Tentu ini bukan biaya murah, apalagi jika skor yang didapat tidak mencapai target.
Ada banyak yang beranggapan bahwa belajar IELTS tak perlu ribet, sehingga tidak sedikit yang mempersiapkannya saat hendak mengikuti tes.
Apa yang terjadi? mereka tidak belajar secara efektif dan akibatnya harus rela mendapatkan skor di bawah 6.5. Uang melayang begitu saja dan sertifikat tidak bisa digunakan untuk melamar beasiswa.
Cara belajar seperti ini sangatlah tidak bijak dan merugikan. Jika harus mengambil tes lagi, uang tiga juta harus dipertaruhkan lagi. Bukankah itu pemborosan?
Nah, saya berpikir untuk menuliskan tentang tips belajar IELTS dengan tujuan memberi pemahaman yang baik tentang IELTS, cara penilaian, dan cara belajar yang efektif dilengkapi dengan deretan kampus luar negeri, syarat IELTS dan beasiswa yang ditawarkan.
Dengan merangkum beragam tulisan dari penulis luar negeri dan mengambil kesimpulan, saya berharap buku yang akan saya tuliskan ini bisa bermanfaat untuk mereka yang masih memiliki sedikit pengetahuan tentang IELTS.