Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Janji

1 November 2022   19:52 Diperbarui: 1 November 2022   20:08 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pelosok desa ribuan warga antri berharap pangan, menanti dan berharap dalam kealpaan. Hati resah, pikiran kacau memikirkan keadaan.

Di gedung indah nan megah, para elit mengadu nasib. Saling berebut kursi dan dana aspirasi yang mudah dititip. Tumpukan kertas di ruang rapat, terlihat manis seakan membela rakyat.

Sesekali mereka pulang membawa sedikit uang, menawarkan janji menutupi mimpi demi menghiasi diri. Hari berlalu, bulan berlanjut, tahun berubah, namun janji pun berganti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun