Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekarung Beras

27 Oktober 2022   15:52 Diperbarui: 27 Oktober 2022   16:01 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekarung beras.www.freepik.com

Hari mulai bangkit ditandai oleh cahaya matahari kian meninggi. Kedua kakinya melangkah meninggalkan rumah yang mulai sepi. Tangan kuangkat berdo'a menyampaikan hajat pada ilahi agar rejeki mendatangi.

Resah kumenanti, melihat awan mulai gelap. Kadang terbesit apakah hujan akan hinggap. Jauh disana kuberharap agar tubuhnya tak basah dalam harap.

Sekarung beras datang menyapa, terbungkus kuat di balik wajah yang usang. Menikmati senja yang datang menyapa dengan riang. Rasa ikhlas terhujam keras dalam jiwa, menutupi gelisah yang tak henti-hentinya menerawang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun