Dudukkan anak di pangkuan, lalu letakkan tangan mungil anak pada lembaran buku. Bisa juga dengan sambil menyuapi anak dengan makanan kesukaannya. Saat anak sudah terbiasa dengan suasana buku, maka kecintaan pada buku akan bertambah.
Waktu sebelum tidur juga bisa dijadikan momen untuk membaca bersama anak. Ayah atau ibu bisa saling berganti untuk membacakan buku kesukaan anak. Cukup sediakan waktu 30 menit saja, namun lakukan ini secara rutin setiap hari. Gelombang otak berada pada kondisi paling baik sesaat sebelum tidur, jadinya informasi bacaan bisa melekat di otak anak.
Buatkan Ruang Membaca untuk Anak
Jika ingin anak tumbuh menjadi pembaca aktif, maka alokasikan sedikit uang untuk membuat sebuah ruang baca untuk anak. Daripada menghabiskan uang untuk membeli televisi yang bisa melalaikan anak, sediakan satu ruang khusus untuk kegiatan membaca.
Seiring umur anak bertambah, keinginan untuk mengetahui banyak hal juga meningkat. Koleksi buku yang sudah dibacakan hendaknya ditempatkan pada sebuah ruang yang memang diperuntukkan untuk ruang membaca.
Desain ruang baca semenarik mungkin sesuai keinginan anak. Bila perlu, jadikan ruang ini lebih asik dari kamar tidur. Agar anak mau menghabiskan waktu disini, tempelkan gambar poster besar menggambarkan anak-anak yang sedang asik membaca. Letakkan boneka atau mainan kesukaan anak di ruang baca ini.
Pada saat anak sudah terbiasa, tanpa disuruh mereka akan menyediakan waktu untuk bermain di ruang baca sambil sesekali mengalihkan perhatian ke buku bacaan. Ingat! kita tidak perlu memaksa anak untuk membaca, biarkan mereka menikmati denga caranya.
Setiap dua minggu sekali, ajak anak ke toko buku untuk membeli buku yang ia senangi. Tambahlah koleksi buku anak secara bertahap setiap dua minggu atau sebulan sekali.Â
Untuk anak yang masih berumur 1-5 tahun, ada baiknya orang tua mengalokasikan waktu menemani anak di ruang baca seminggu tiga kali. Latih anak untuk memahami jenis bacaan dengan membacakan buku 10-30 menit bersama-sama.
Perkenalkan huruf-huruf alfabet pada anak dengan membelikan jenis mainan yang bertujuan untuk mempelajari jenis huruf. Ajak anak untuk terlibat menulis satu huruf secara berulang kali, lalu potong huruf tersebut untuk ditempelkan di area tertentu di dalam ruang baca.
Saat membacakan buku, ulangi bacaan dengan nada bervariasa dan tunjukkan huruf-huruf dasar pada anak. Misalnya, untuk kata AYAM, ada huruf A, Y, A, M. Dengan cara ini anak akan membentuk ingatan huruf secara visual dan juga dari bacaamn yang didengar. Â
Jangan bereskpektasi secara berlebihan pada anak, biarkan anak menikmati bacaan terlebih dahulu. Anak akan membangun kemampuan membaca seiring meningkatnya minat akan apa yang dibaca. Perlahan namun pasti, anak nantinya akan mampu memahami bunyi huruf, menggabungkan, lalu membacanya sendiri.