Hasilnya di luar dugaan saya. di umur 1satu tahun kemampuan berbahasanya sudah sangat bagus. Ketika umurnya sudah 1.5 tahun, ia sudah mampu membedakan bunyi kata dari tiga bahasa berbeda.
Di sini saya melihat bukti nyata bahwa kemampuan berbahasa erat kaitannya dengan rutinitas membaca. Mungkin jika saya tidak membiasakan membaca kepada anak, pembendaharaan kosakatanya tidak sebanyak sekarang.
Kedua, saya juga mengobservasi apakah ada kesulitan memahami bahasa yang berbeda saat dikenalkan tiga bahasa berbeda. Ternyata, jawabannya tidak. Bahkan, ia mampu menempatkan kosakata pada tempatnya.
Walaupun saya mengenalkan dua bahasa asing yang berbeda, 80% komunikasi saya kepada anak tetap dalam bahasa Indonesia. Artinya, porsi terbesar kosakata yang saya ajarkan tetap bahasa ibu.
Pun demikian, ketika saya membacakan buku ke anak, saya fokus pada apa yang anak senangi.
Misalnya, saya memperlihatkan tiga jenis buku, lalu anak menunjuk salah satu buku, kemudian saya membuka halaman yang ia suka.
Apa tujuannya?
Agar anak membentuk memori baik saat membaca. ini sangat penting agar kegiatan membaca terekam sebagai aktifitas menyenangkan bagi anak.
Hindari mengenalkan bacaan yang anak tidak sukai pada saat awal. Pilahkan jenis buku yang memang anak inginkan dan sukai karena pada tahap ini kita ingin anak mengenang memori membaca sebagai aktifitas menyenangkan.Â
Konsisten Membaca Setiap Hari
Sesibuk apapun Anda sebagai orangtua, jadwalkan aktivitas membaca setiap hari. Jika perlu, tiga kal dalam sehari.
Kenapa harus setiap hari?Â