Pada tulisan sebelumnya baca di sini, saya menguraikan tentang beberapa hal yang menjadi kesalahan utama orangtua dalam berinteraksi dengan anak. Hal ini berakibat pada rendahnya rasa percaya diri anak.
melalui tulisan ini saya ingin membagi beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membangun rasa percaya diri pada anak.
1. Mencontohkan langsung pada anak
Rasa percaya diri dalam diri anak bisa dibentuk dengan memberikan kesan kepada anak melalui contoh langsung. Sebagai ilustrasi, orangtua bisa melatih anak hal baru atau skil yang baru dengan memberikan pesan seperti 'ayah akan mulai duluan ya, kalau nanti belum berhasil kita akan coba lagi.
Kalimat seperti ini akan menimbulkan efek yang berbeda ketimbang ungkapan 'coba aja dulu, nanti ayah bantu'. Sebagai orangtua, memberikan contoh terlebih dahulu dan menyelipkan pesan motivasi adalah tehnik menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak.
Bagi anak, mencoba hal baru adalah sebuah tantangan yang bisa membuat mereka belajar atau malah terpuruk. Ucapan positif yang yang keluar dari mulut orangtua akan sangat berkesan untuk membentuk kepribadian anak.
Nah, yang sangat perlu orangtua ajari pada anak adalah bagaimana merespon terhadap hasil dari sebuah usaha. Sebagai contoh, saat anak belajar bersepeda, orangtua seharusnya menyertai anak dan memperlihatkan kepada anak cara bersepeda.
Sesekali orangtua perlu berpura-pura jatuh dan memperlihatkan ekspresi muka dengan senyuman sambil berucap 'ayah jatuh, tapi ga apa-apa, ayo coba lagi'
Kalimat sederhana seperti ini diikuti dengan ekspresi senyuman akan mengajarkan anak bahwa jika terjatuh itu bukan sesuatu kegagalan, melainkan itu memang sebuah proses.Â
Disini anak akan belajar menanggapi sebuah kegagalan sebagai sebuah kewajaran dan tidak menganggapnya sebagai nilai negatif.Contoh dari orangtua akan menjadi model bagi anak untuk menyikapi segala sesuatu dengan benar.
Pernah melihat anak yang cepat sekali menyerah?Â
Ini diakibatkan kurangnya model yang anak dapatkan dari orangtua disaat kecil. Menyertai tumbuh kembang anak dengan memberi contoh akan sangat berdampak pada kepribadian anak, khususnya rasa percaya diri.
 2. Berikan kepercayaan pada anak
Kemampuan anak menghadapi tantangan terbentuk dari bagaimana orangtua memberikan kepercayaan pada anak. Cara yang paling baik untuk membangun rasa percaya diri lainnya adalah dengan memberi amanah bagi anak.
Contoh kecil, orangtua dapat menugaskan anak membeli sesuatu dan kemudian memberikan apresiasi saat ia menyelesaikan tugasnya. Cara lain, berikan kepercayaan pada anak untuk membersihkan kamarnya dan berikan pujian saat ia melakukannya.
Dalam konteks ini, anak akan membentuk karakter diri dan juga sekaligus akan menumbuhkan keyakinan akan kemampuanya. Saat sebuah tugas berhasil dilakukan, anak akan belajar tanggung jawab dan kemampuan menyelesaikan tugas akan menumbuhkan rasa percaya diri.
Sebaliknya, saat anak tidak diberikan kepercayaan untuk melakukan apapun dan orangtua condong melakukan sendiri karena tidak  percaya kepada anak, maka anak akan tumbuh membawa pesan bahwa ia tidak mampu.
Apa yang terjadi saat anak masuk fase remaja? anak yang jarang dilibatkan dalam pekerjaan rumah atau dengan kata lain orangtua tidak memberi kepercayaan kepada mereka maka mereka akan menganggap diri tidak mampu.
Padahal, bayak sekali celah untuk membangun rasa percaya diri pada anak dengan pola memberikan kepercayaan pada anak.
Misalnya, saat berbelanja berikan uang pada anak dan biarkan mereka yang membayar. Anak akan belajar hal-hal dasar melalui amanah kecil yang nantinya memberi kesan baik bagi mereka.
Memberikan kepercayaan bagi anak saat membayar belanjaan juga memberi pelajaran bagi mereka akan seberapa besar pengeluaran untuk kebutuhan rumah dan dengan otomatis memberi pelajaran arti hidup.
Orangtua tidak perlu takut untuk memberi kepercayaan pada anak. Biasakan anak dengan tugas-tugas sederhana agar membentuk rasa tanggung jawab dan kedisiplinan. Tentu orangtua perlu berdiskusi bersama anak tentang tugas yang diberikan dan tidak lupa mengapresiasi anak dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H