Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumah sebagai Bagian dari Sistem Pendidikan, Bagaimana Seharusnya Pemerintah Bersikap?

30 Juni 2021   12:38 Diperbarui: 30 Juni 2021   13:09 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.parenting.firstcry.com

Apa manfaat yang didapat dengan sistem seperti ini?

Saat sistem kerja dibenah dengan menjadikan keluarga sebagai bagian dari sistem maka dengan sendirinya banyak hal yang akan berubah. Orangtua akan bekerja dengan tujuan terarah untuk mendidik anak. Jam kerja yang hanya 6 jam akan memberikan sistem kerja berfokus pada kualitas, bukan kuantitas. 

Saat orangtua mampu menyelesaikan tugas pokok mendidik anak di waktu pagi maka saat tiba di kantor/tempat kerja fokus pada pekerjaan akan terjaga. Secara otomatis kualitas kerja akan semakin membaik dan menghasilkan target kerja yang terarah. Sistem kerja yang mengacu kepada kualitas akan lebih berdampak bagi tempat kerja ketimbang fokus pada kuantitas.

3. Profesi Guru Harus Terfokus pada Keluarga

Sistem pendidikan saat ini menjadikan guru terfokus pada luar rumah, akhirnya fondasi rumah tidak terjaga. Program profesi guru dibawah fakultas keguruan seharusnya menjadikan keluarga sebagai bagian dari rangka kurikulum. Calon mahasiswa keguruan harus dididik dan dipersiapkan menjadi guru bukan hanya bagi oranglain tapi juga untuk diri mereka sendiri.

Betapa banyak guru yang mampu mengajar diluar rumah tapi abai terhadap pendidikan anaknya sendiri. Hal ini disebabkan kebijakan pendidikan yang gagal menjadikan rumah sebagai fondasi utama. Kurikulum keluarga harus menjadi prioritas utama fakultas keguruan. Calon guru wajib memiliki kemampuan mendesain pendidikan prasekolah dari dalam rumah.

Profesi guru harus menghadirkan calon guru terbaik yang bukan hanya mampu mendidik diluar rumah, tapi mengutamakan proses transfer ilmu dari dalam rumah. Oleh karena itu, calon guru harus diwajibkan untuk mengunjungi keluarga sebagai bagian dari field observation. Dengan hadirnya calon guru kedalam keluarga mereka akan mampu memahami kompleksitas permasalahan di dalam rumah dan mampu menghadirkan pola transfer ilmu yang sesuai. 

Program praktek mengajar bagi calon guru PAUD jangan hanya terfokus pada kewajiban mengajar tapi juga mengintegrasikan field observation ke rumah-rumah untuk mempelajari permasalahan keluarga yang nantinya menjadi sebuah kajian untuk menyiapkan kurikulum yang terfokus pada keluarga.

4. Modifikasi sistem PAUD 

Sistem pendidikan anak usia dini harus dibenah dengan melibatkan keluarga. Fungsi PAUD saat ini selain menjadi tempat bermain juga menjadi pusat penitipan anak. Jika pola pendidikan PAUD bisa dirombak maka banyak manfaat yang bisa diperoleh. Kita bayangkan begini, orangtua yang mendaftarkan anak ke PAUD harus 70% terlibat dalam pendidikan.

sistem 70/30 menitikberatkan pendidikan 70% kepada orangtua dan 30% kepada guru. Sebelum berangkat kerja orangtua wajib bermain/beraktifitas bersama anak dengan sistem kurikulum yang didesain bersama guru di sekolah. Apa tujuannya? kurikulum yang dibuat berdasarkan kebutuhan anak, misalnya jenis permainan, pola permainan, aktifitas dan target dibangun dengan merujuk pada kesepakatan orangtua dan diarahkan oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun