Seorang penulis Amerika, Elwyn Brooks White, pernah mengeluarkan sebuah kalimat:
A writer who waits for ideal conditions under which to work will die without putting a word on paper.
Jika diterjemahkan secara bebas bunyinya: Seorang penulis yang menunggu waktu ideal untuk menulis akan mati tanpa menghasilkan sekata pun di atas kertas.Â
Kalimat ini jika ditinjau dengan sudut pandang produktifitas maka menyelipkan makna bahwa waktu ideal untuk menulis adalah kapan saja, atau secara mudah dipahami menulis itu bukan masalah waktunya tapi aksinya. Bahkan, jika merujuk ke penulis-penulis terkenal dunia kita akan mendapatkan fakta bahwa mereka rata-rata menulis dengan pola berbeda, namun mewakili nilai yang sama yaitu Konsisten.
Mari kita lihat lebih lanjut bagaimana tiga penulis terkenal dunia membangun kebiasaan menulis, mungkin ini bisa menjadi motivasi bagi kita sebagai penulis pemula untuk terus menulis walaupun hanya memiliki ide yang terbatas atau bahkan tidak ada ide sama sekali.
1. Haruki Murakami
Haruki adalah seorang penulis berdarah Jepang  yang sangat terkenal hingga menghasilkan jutaan kopi buku yang diterjemahkan kedalam 50 bahasa.Â
Dalam sebuah wawancara ia berkata "When I'm in writing mode for a novel, I get up at four a.m. and work for five to six hours" . terjemahan bebasnya, saat ia menulis novel, ia bangun jam 4 pagi dan bekerja 5-6 jam.Â
Kebiasaan ini ia lakukan setiap hari. fantastik bukan? wajar saja karyanya sangat fenomenal di Jepang dan bahkan menjadi rujukan di dunia.
2.Ernest Hemingway