Layaknya arsitek yang mengivestasi waktu dan uang, orangtua juga WAJIB terlebih dahulu mengivestasi waktu untuk belajar menjadi ayah dan ibu yang baik. untuk menghasilkan anak yang sopan, ta'at, rajin dan baik dibutuhkan didikan dari seorang ayah yang punya akhlak yang baik, ilmu agama yang baik, dan kesabaran yang besar, juga pastinya peran seorang ibu yang punya sifat penyayang, lemah lembut, dan ta'at kepada suami. Bukankah semua ini investasi besar?Â
Kesalahan terbesar kita hari ini adalah menganggap sekolah adalah tempat anak belajar dan menjadi sukses. Kita lupa bahwa sekolah pertama mulai dari rumah, inilah hakikat sekolah sebenarnya. Kalau rumah kita dalam sehari-hari terdengar ucapan kasar, makian, pertengkaran. lantas, anak seperti apa yang kita harapkan?Â
Ayah dan ibu merupakan GURU pertama bagi anak-anak. Ucapan, perbuatan, perilaku, semua ini adalah pelajaran berharga bagi anak. Mereka tidak mendapatkan ini di sekolah.Â
Karena rumah adalah tempat lahirnya belief dan value bagi anak. Jika orangtua tidak memahami ini maka hakikatnya mereka tidak memiliki visi dan misi serta kurikulum bagi anak mereka sendiri.Â
Sebagai penutup tulisan ini, saya mengajak semua orangtua untuk kembali bertanya sudahkan kita memiliki visi dan misi dalam keluarga, apakah kita memiliki kurikulum resmi untuk anak?Â
Kalau jawabannya belum, maka setelah membaca tulisan ini buatlah rapat bersama pasangan anda dan carilah jawaban pertanyaan tadi. Mulailah untuk membuat kurikulum untuk anak anda, karena ini adalah investasi besar untuk keluarga kita semua.Â
Percayalah, diakhir hidup kita, saat kita berada di masa tua, yang kita harapkan adalah anak-anak yang memiliki nilai kesopanan, takzim kepada orangtua dan ta'at serta suka membantu orang lain. Maka sungguh sebuah penyesalan di masa tua kita jika anak-anak kita tidak mewarisi sifat-sifat ini dari kita saat kecil.Â
Ingatlah! Pembiasaan dalam keluarga akan menghasilkan kebiasaan dalam hidup anak yang nantinya menjadi nilai yang melekat sebagai kepribadian mereka.Â
Sebelum terlambat, segera perbaiki cara kita mendidik anak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H