Misalkan pemerintah daerah membuat kebijakan pembangunan perumahan di kawasan Persawahan. Salah satunya dengan melarang developer membangun rumah di area Persawahan dan memberi dukungan bagi pemilik tanah untuk terus menanam padi. Pemerintah lokal bisa menyediakan pupuk su subsidi bagi petani pemilik sawah dan memastikan harga jual padi hasil panen tetap tinggi.Â
Salah satu faktor hilangnya area Persawahan yaitu karena tergiurnya pemilik tanah Persawahan dengan harga tang ditawarkan developer dengan segala manfaatnya. Pada akhirnya pemilik sawah condong melepas tanahnya dan membiarkan area Persawahan menjadi perumahan. Sedangkan pemerintah seakan terkesan diam dan membiarkan ini terus terjadi.Â
Dalam jangka panjang, jika pemerintah setempat tidak melakukan tindakan nyata maka area Persawahan di pinggiran kota akan musnah. Dan efeknya akan sangat terasa di kemudian hari.Â
Suasana pinggiran kota tidak lagi asri, burung-burung mulai menghilang, unsur air dalam tanah juga perlahan menipis, dan lebih fatalnya produktifitas beras lokal merosot drastis.Â
Kelak apalagi yang akan kita banggakan? sebutan negeri agraris tidak lagi relevan. Saat area Persawahan berubah menjadi perumahan, bukan hanya beras yang hilang tapi juga nilai budaya. Masyarakat yang dulunya hidup saling membantu dalam komunitas petani, kini nilai ini kian memudar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H