Pemilihan kata dalam sebuah bahasa ternyata memiliki makna negatif bagi sebagian orang. Mungkin kita sering mendapatkan istilah "commit suicide" yang digunakan dalam bahasa inggris yabg berarti bunuh diri. Tapi pernahkan kita bertanya kenapa istilah bunuh diri dimulai dengan kata "commit"?
Jika anda membuka kamus Meriam Webster dan mencari kata commit maka anda akan mendapatkan arti seperti ini :
- to do (something that is illegal or harmful)
- to decide to use (a person, money, etc.) for some particular purpose or use
- to say that (someone or something) will definitely do something : to make (someone or something) obligated to do something
kata commit sering digunakan dalam bahasa inggris untuk menggambarkan tindakan yang identik dengan sesuatu yang membahayakan. Contoh lain seperti commit murder, commit crime, commit an illegal act. hampir kebanyakan kalimat yang menggunakan kata commit merujuk pada tindakan membahayakan. Lain halnya dalam bahasa Indonesia, tindakan yang membahayakan selalu memiliki pilihan kata sendiri tanpa bergantung ke kata lainnya, contoh : bunuh diri, pembunuhan, kriminal, dll.
Uniknya pemakaian istilah bunuh commit sedikit ofensif sehingga salah satu berita di halaman Yahoo.com tanggal 27/09/2015 membahas bagaimana istilah commited suicide seharusnya digantikan menjadi menjadi dying by suicide. Baca disini . salah satu alasannya karena penggunaan kata commit bisa berakibat buruk bagi psikologis korban yang selamat dari upaya bunuh diri. Atau bagi keluarga korban dan sanak gamili yang di tinggal pergi.
Saya berpikir memang ada betulnya dari segi kontek pemakaian kalimat dan bagaimana interpretasi makna bisa memiliki pengaruh terhadap sebagian orang. Ini menjadi topik yang lumayan bagus untuk dibahas kalau ditinjau dari sudut ilmu linguistics yang spesifiknya membahas Semantic meaning atau sisi pragmatic. Apapun itu tentu sebuah bahasa memiliki sisi positif dan negatifnya ketika merujuk pada kata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI