Dalam sebuah serial video 'Jurnalisme Investigasi #1' produksi WatchdoC bersama Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) tahun 2013, Bondan Winarno, mantan wartawan senior Majalah Swa, menulis 'Bre-X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi' tentang skenario penipuan oleh geologist Michael de Guzman pada kasus tambang emas palsu Bre-X di Busang, Kalimantan Timur pada tahun 1997. Â Menariknya, saat melakukan investigasi tersebut, Bondan tak lagi berprofesi sebagai wartawan, melainkan seorang pengusaha.
Investigasi tersebut bermula dari kecurigaan Bondan terhadap sebuah isu yang tidak masuk akal, yakni berita  Michael de Guzman meninggal karena bunuh diri dengan lompat dari helikopter yang tengah terbang setinggi 800 meter di atas permukaan tanah. Bondan merasa janggal dengan kematian Michael karena kekayaan Michael sudah begitu banyak akibat kasus Bre-X ini. Tiga hari kemudian, diberitakan mayat Michael ditemukan dengan bukti berupa foto. Setelah melihat foto tersebut, Bondan semakin merasa janggal karena di foto tersebut keadaan fisik mayat tersebut tidak seperti orang yang jatuh dari ketinggian 800 meter. "Pasti kematiannya telah dipalsukan," tegas Bondan.
Tidak hanya kasus yang tak selesai, Bondan melakukan investigasi tersebut juga karena masalah-masalah sosial yang timbul seiring kasus tersebut. Pertama, bangsa Indonesia itu dipermalukan, tetapi para pejabatnya tidak merasa dipermalukan, padahal sudah dibohongi oleh geologist tersebut bahwa di sana ada emas. Kedua, ratusan ribu buruh di Kanada kehilangan dana pensiun karena digunakan untuk membeli saham Bre-X.Â
Bondan memulai investigasi panjang ini dengan melengkapi data-data yang sebagian berasal dari kliping surat kabar dan majalah dan melakukan perjalanan dalam menelusuri jati diri Michael de Guzman sampai ke Filipina. Ia mengumpulkan semua kliping surat kabar dan majalah karena harus mengetahui masalahnya, lalu dilanjutkan pergi ke Busang sebanyak dua kali. Hasil kunjungannya, dia tidak menemui adik dan istrinya padahal keberadaannya di sana.
Tak berhenti disitu, Bondan pun melanjutkan pencarian faktanya ke makam Michael de Guzman di Filipina. Kejanggalan-kejanggalan mulai ia temui, mulai dari makam yang berumur satu minggu, tetapi tidak tampak bekas peziarah, hingga informasi yang mendadak ia dapatkan dari email tentang gigi palsu Michael de Guzman. "Saya beri tahu National Bureau of Investigation, FBI nya Filipina," terang Bondan. Menurutnya, hingga kini informasi penting tersebut masih berproses di Filipina, dirinya bahkan  dituntut Rp 2 triliun oleh mantan Menteri Pertambangan dan Energi kala itu, I.B. Sudjana, yang menuduhnya mencemarkan nama baik.
Referensi:Â
WatchDoc Documentary. 2013. Jurnalisme Investigasi Seri #1 Sejarah dan Perkembangan. Diakses pada 20 Mei 2023, dari
https://www.youtube.com/watch?v=graytgH2p9o
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H