Mohon tunggu...
Masyita Crystallin
Masyita Crystallin Mohon Tunggu... Lainnya - Ekonom Senior dan Pakar Ekonomi Hijau

Masyita Crystallin adalah Partner at Systemiq and Head of Asia Pacific Sustainable Finance and Policy. Ia juga menjabat sebagai Co-chair Deputy of Coalition of Finance Minister for Climate Action. Berbekal pengalaman sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan RI, Kepala Ekonom di Bank DBS Indonesia dan ekonom Bank Dunia, Masyita telah memainkan peran strategis dalam perumusan kebijakan fiskal dan makroekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, ia juga berperan sebagai Dewan Komisaris Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan holding asuransi, penjaminan dan pasar modal. Masyita menyandang gelar PhD dari Claremont Graduate University. Ia ingin memberikan sumbangsih pada kebijakan ekonomi Indonesia termasuk ekonomi dan aksi iklim global.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Surplus Neraca Perdagangan di Tengah Fluktuasi Global

17 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 18 Januari 2025   04:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aktivitas laporan finansial (Sumber: Freepik/freepik)

Indonesia kembali mencatat surplus neraca perdagangan, menunjukkan daya tahan ekonomi yang solid di tengah tantangan global.

Surplus sebesar 2,24 miliar USD pada Desember 2024 menunjukkan tren positif yang patut dipertahankan untuk langkah strategis di masa mendatang.

Ekspor nasional tumbuh 4,8% secara tahunan (yoy) menjadi 23,46 miliar USD, dengan sektor nonmigas mendominasi 93% ekspor tahunan dari keseluruhan.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menunjukkan lonjakan signifikan hingga 63,2%. Sektor manufaktur juga mencatat pertumbuhan 12,2%.

Sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan tajam hingga 23,3%. Penurunan di sektor pertambangan menjadi alarm bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk memahami pentingnya hilirisasi untuk bertahan di tengah fluktuasi global.

Di sisi lain, impor turut mencatat kenaikan 11,1% secara tahunan (yoy) menjadi 21,22 miliar USD, dengan sektor barang modal menjadi pendorong utama pertumbuhan signifikan sebesar 19,6%, pulih dari kontraksi 0,8% di bulan sebelumnya.

Barang konsumsi dan bahan mentah turut mencatat pertumbuhan masing-masing 12,4% dan 8,8%. Hal ini menunjukkan industri mulai meningkatkan kapasitas produksi, sebuah sinyal baik bagi investasi domestik dan meningkatkan surplus neraca perdagangan.

Baca juga: Dinamika Inflasi dan Optimisme Ekonomi 2025

Fluktuasi Harga Komoditas Global

Harga komoditas dunia mengalami volatilitas, dengan beberapa komoditas menunjukkan tren peningkatan pada Desember 2024, didorong oleh faktor musiman seperti musim dingin dan liburan akhir tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun