Mohon tunggu...
Masyita AgriVenty
Masyita AgriVenty Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa

Menonton Drakor Dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab Penyakit Sirosis Hati Dikarenakan akibat Konsumsi Minuman Keras

30 Juli 2023   17:37 Diperbarui: 30 Juli 2023   20:04 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahaya minuman beralkohol bagi kesehatan sudah sangat sering diberitakan. Bila dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang, minuman beralkohol bisa merusak organ tubuh dan menyebabkan kecanduan. Bahkan, tidak jarang juga terjadi keracunan alkohol yang bisa berakibat fatal.

Banyak orang mengonsumsi minuman beralkohol agar merasa lebih tenang atau lebih mudah tidur. Namun, berbagai manfaat minuman beralkohol tersebut hanya bisa diperoleh jika Anda mengonsumsinya secara bijak, yaitu dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak terlalu sering.

Batasan jumlah konsumsi minuman beralkohol yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 1--2 gelas untuk pria dan 1 gelas untuk wanita dalam sehari. Jika diminum melebihi batas tersebut, bahaya minuman beralkohol dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama kerusakan organ hati.

Sirosis adalah kondisi ketika organ hati telah dipenuhi dengan jaringan parut dan tidak bisa berfungsi dengan normal. Jaringan parut ini terbentuk akibat penyakit liver yang berkepanjangan, misalnya karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol.

Infeksi virus atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mencederai hati secara perlahan. Normalnya, hati akan memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk jaringan parut. Namun, jika kerusakan terus berlanjut atau ada kelainan pada hati, jaringan parut yang terbentuk akan makin banyak sehingga mengganggu fungsi hati.

Bila terjadi selama bertahun-tahun, sirosis bisa menyebabkan gagal hati. Karena hati adalah organ yang sangat vital bagi tubuh, gagal hati akan sangat berbahaya bagi seseorang, bahkan dapat menyebabkan kematian. Namun, jika penyebabnya diobati, perkembangan sirosis dapat dihentikan atau diperlambat.

  • Penyebab Sirosis Penyakit Liver

Sirosis disebabkan oleh penyakit liver yang terjadi dalam jangka panjang (kronis). Seseorang dapat menderita sirosis akibat salah satu atau beberapa kondisi di bawah ini:

  • Berat badan berlebih
  • Infeksi hepatitis B dan hepatitis C
  • Perlemakan hati
  • Kecanduan alkohol
  • Penyakit hepatitis autoimun
  • Penumpukan zat besi di dalam tubuh
  • Penumpukan logam tembaga di organ hati
  • Penyakit cystic fibrosis
  • Penyumbatan atau kerusakan pada saluran empedu atau atresia bilier
  • Infeksi, misalnya sifilis dan brucellosis
  • Efek samping obat, seperti isoniazid dan methotrexate
  • Gejala Awal Penyakit Sirosis Hati

Pada tahap awal, sirosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Hal ini karena masih banyak sel hati yang berfungsi normal, meski ada sebagian yang sudah menjadi jaringan parut. Namun, seiring bertambahnya kerusakan hati, penderita akan mengalami gejala berikut:

  • Lemas
  • Perut kembung
  • Nyeri perut
  • Mual dan muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Berat badan menurun
  • Telapak tangan memerah
  • Muncul tanda seperti sarang laba-laba di kulit

Bila sirosis makin parah, penderitanya dapat mengeluhkan gejala berupa:

  • Perut membesar (asites)
  • Kaki membengkak (edema)
  • Mudah memar
  • Peyakit kuning dan gatal-gatal
  • BAB berdarah (melena) dan muntah darah
  • Bicara kacau dan hilang kesadaran

Asites dan edema disebabkan oleh kadar albumin rendah (hipoalbuminemia) pada sirosis. Hal ini karena liver yang rusak sudah tidak dapat lagi memproduksi albumin secara optimal.

  • Diagnosis Sirosis

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sirosis awalnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Pada penderita penyakit liver kronis, dokter dapat mendeteksi sirosis lebih awal dengan melakukan pemindaian secara berkala, salah satunya dengan fibroscan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun