Mohon tunggu...
Hayesta F. Imanda
Hayesta F. Imanda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Merasa kurang itu penyakit hati yang bentuknya adalah sifat rakus dan tamak; tak ada obatnya selain mencoba untuk merasa cukup, bersyukur dan belajar untuk berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wakil Rakyat Kok Melarat

9 Juni 2011   15:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Untuk satu pasal undang-undang, rombongan wakil rakyat itu menggelar rapat di hotel berbintang selama tiga hari. Sebelumnya, mereka pun berbondong pelesiran ke luar negeri dengan dalih study banding.

Tentu semua itu tidak dibayar oleh mereka sendiri, tapi dengan uang negara atau diambil dari APBN. Ironisnya, sekitar 60-80% APBN adalah hutang luar negeri. Sedang 20-40% Pendapatan negara yang didapat dari pajak dan sedikit laba BUMN.

Sebenarnya, sebagai rakyat aku malu sangat, malu yang membuatku merasa sangat puas dengan penghasilan Rp. 1,7 (koma harus dibaca) juta sebulan atau sekedar cukup buat menginap wakil rakyat itu semalam. Betapa sebagai rakyat, aku tak mampu menggaji para wakil itu dengan pantas. Gaji yang bisa membuat mereka tak lagi harus menghamburkan hutang negara hanya untuk jalan-jalan ke luar negeri, apalah lagi hanya untuk kongkow di hotel mewah. Harusnya sebagai pemilik negeri ini, aku bisa membuat wakil rakyat itu cukup rela merogok kocek sendiri untuk sekedar membayar staf ahli dan membeli baju kerja.

Duh, maafkan aku yang telah dengan tak tahu diri mempekerjakan kalian. Sungguh, tak pantas kiranya bila aku menuntut kerja profesional, kapabel dan akuntabel; sementara kubiarkan kalian begitu miskin, hingga harus bergaji dari hutang luar negeri.

Ah, seandainya saja harta negeri ini bisa kukelola sendiri, tentu hutang negeri bisa terlunasi. Sungguh, seandainya saja semua hasil tambang itu bisa kukelola, tak perlu kiranya kukejar surga lewat sahid ala Imam Samudra. Lalu, bila saja tak perlu kucabut subsidi, tentu kita semua maklum bahwa kalian telah maksimal melayani. Ah, bila saja wakil rakyat tak semiskin kalian, tak juga perlu kutulis catatan ini.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun