Mohon tunggu...
supriyanto siswowihardjo
supriyanto siswowihardjo Mohon Tunggu... -

Nama saya Supriyanto, asal kota Temanggung, Jawa Tengah. Saat ini berdomisili di Bekasi, profesi freelance designer.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Passer Baroe Apa Kabarmoe?

9 Oktober 2012   17:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun yang lalu Jl. Pasar Baru dipugar, direnovasi, diremajakan atau apapun namanya oleh Pemkot Jakarta dengan harapan menjadi kawasan wisata belanja dan sejarah. Setelah pesta pembukaan yang meriah ala Betawi, China, Arab di kali Pasar Baru dan peresmian pintu gerbang nan megah lalu apa?

Sangat khas Indonesia, segala yang dibuka dengan heboh akhirnya melempem ditengah jalan. Beberapa saat setelah peresmian kawasan dibilangan Pintu Air ini memang asyik buat jalan jalan, ketika siang hari atap yang tinggi dan tembus menghalangi pejalan kaki dari panas dan hujan. Ketika malam menjelang lebih meriah lagi, lampu toko menjadikannya suasana jadi hidup, apalagi jalan steril dari pedagang kaki lima.

Tapi itu dulu, beberapa hari terakhir saya sering lewat kawasan tersebut dan apa yang saya lihat adalah suasana yang sama dengan kawasan perdagangan lain di Jakarta. Kaki lima memenuhi kanan kiri jalan didepan toko toko tekstil, sementara atap sudah mulai banyak yang bolong, ketika hujan bocor dimana mana.

Seperti saya bilang diatas, ini sangat khas Indonesia. Diawal menggebu gebu, ketika masa perawatan pemeliharaan ogah ogahan. Bagaimana mau jadi daerah wisata dan bersaing dengan kota kota di Asia Tenggara? Malaysia punya Malaka, apa nggak malu kita punya sejarah yang lebih panjang dari Malaka.

Tentu kita tidak bisa menyalahkan pemerintah kota, para penghuni kawasan tersebut kelihatannya juga diam aja, toh pembeli tetap datang kok. Kadang kadang suka malu liat turis turis bule atau asia keringetan keliatan bingung, ini yang dilihat apaan? Padahal dibrosur wisata ada disebut Passer Baroe. Waktunya Mas Jokowi dari Solo mengadakan perubahan, piye iso to?...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun